Blog Tour Interlude: Day-4

Menikmati Jeda, Mencipta Bahagia

Cover Interlude
Cover Interlude

Judul                            : Interlude

Penulis                          : Windry Ramadhina

Editor                           : Gita Romadhona, Ayuning

Penerbit                       : Gagas Media

Tahun Terbit                : Pertama, 2014

Jumlah Halaman          : 372 halaman

ISBN                           :  978-979-780-722-3

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious di Malang.

Setelah menyelesaikan novel untuk Setiap Tempat Punya Cerita (STPC) Gagas Media yang berjudul London: Angel. Windry Ramadhina kembali mengeluarkan novel karyanya yang berjudul Interlude. Sebuah novel dengan kover yang membuat penasaran.

Interlude adalah karya kedua Windry yang saya baca. Sebelumnya, saya baca London: Angel. Bagi saya karya-karya Windry selalu menang dalam soal setting yang detail. Seperti dalam novel London: Angel, Windry seakan mengajak pembaca benar-benar berada di kota metropolis London.

Dalam Interlude ada beberapa setting yang coba dibangun oleh Windry adalah di loteng atas sebuah apartemen yang disampingnya ada bangunan tinggi menjulang yang biasa dijadikan tempat berdiam diri salah satu tokoh, Hanna. Selain itu setting café juga dicoba dibangun oleh Windry, setting yang biasa dipakai manggung oleh band tokoh dalam novel Interlude, band aliran Jazz Second Day Charm. Personilnya adalah Gitta vocalis, Jun bassis dan Kai Gitaris.

Dalam prolog novel ini menceritakan bagaimana Hanna trauma karena menjadi korban pemerkosaan oleh kakak tingkatnya di ruang baca (perpustakaan) rumahnya. Pemerkosaan ini membuat Hanna mengalami trauma yang dalam. Selain itu banyak omongan teman-temannya di kampus yang menganggap apa yang terjadi itu bukan pemerkosaan, tetapi karena saling suka saja. Hal ini membuat Hanna harus cuti kuliah selama setahun.

Lain lagi dengan Kai, dia menjadi sering tidak pulang ke rumah, tidak melanjutkan kuliah, suka mabuk, memacari banyak perempuan dan hidup luntang-lantung tanpa tujuan. Tersebab orang tuanya tidak pernah akur, selalu bertengkar dan seperti ada tanda-tanda akan cerai. Hidupnya seringkali habis untuk bermain gitar. Walau bukan itu tujuannya, dia menyanggupi ajakan Jun dan Gitta untuk membuat sebuah grup band jazz yang bernama Second Day Charm.

Dalam keadaan yang sama, putus asa dan seperti di ambang kehancuran itulah Hanna dan Kai bertemu. Hanna yang biasa merekam segala hal yang ada dengan recorder, tanpa sengaja mendengar petikan gitar Kai yang membuatnya merasa tentram dan damai. Sedangkan Kai yang ingin mencoba-coba bagaimana jika bisa berpacaran dengan Hanna pun mulai pedekate.

Novel ini juga menceritakan Gitta dan Jun yang terlibat dalam cinta segitiga. Orang ketiga adalah Ian, drummer band rock yang kemudian nanti akan bergabung dengan Second Day Charm. Ian adalah lelaki yang kasar terhadap wanita, tak jarang Gitta menjadi korban pemukulan. Walhasil, memar semua tubuhnya.

“Rasa tidak menjamin kebahagiaan.” Sebuah kutipan dari perkataan dalam hati Hanna ketika Gitta dikasari oleh Ian.

Mengingat Interlude adalah novel yang bercerita tentang band, saya teringat dengan novel pemenang API 2013 (Anugerah Pembaca Indonesia), Restart karya Nina Ardianti yang juga diterbitkan oleh Gagas Media.

Ada beberapa persamaan yang saya perhatikan dalam dua novel ini. Sama-sama tentang band. Sama-sama tentang move-on. Sama-sama ada Risjad atau Arsjad di nama keluarga. Terus Ian di Restart menjadi tokoh utama dan di Interlude termasuk tokoh berpengaruh, walau bukan utama. Kenapa ya kok ada persamaan begitu? He 😀

Setelah membaca London: Angel. Saya menganggap Interlude adalah karya Windry yang lebih ‘berani’. Seperti kata Windry, Gagas Media lagi mencari naskah yang mereka namai New Adult. Walau tidak ada adegan panas, namun menurut saya cukup hotlah dibanding London: Angel. Windry mengaku novel ini bukan termasuk cerita yang dia ingin tulis, namun dia coba saja karena melihat ada peluang menerbitkan di Gagas Media. Jadi tak ayal ada perbedaan dengan karya-karya dia yang sudah terbit sebelumnya.

Kalau teman-teman pecinta buku penasaran dengan konflik dan akhir dari kisah Interlude segera beli ya di tobuk terdekat atau yang online boleh. Saya nggak bisa cerita semuanya kan? 😀

Ohya, maaf banget kalau di hari keempat saya menjadi Host Blog Tour Interlude tentang resensi ini saya telat lagi. Ah ya, PLN nggak mau beri waktu untuk nggak pemadaman gitu sih. Bayangkan sejak pagi padam. Gimana saya mau ke warnet dan ngetik? Haha curcol 😀

Moga resensi ini bermanfaat yah! Yang ingin dapatin novel Interlude gratis bisa deh besok ikutan Give Away yang saya adakan atau yang diadakan oleh Host Blog Tour Interlude yang lain. Kali aja bisa menjadi pemenang dan dapat gratis, enak kan? See U tomorrow yaah 😀

(42- 24 Mei 2014 )

32 respons untuk ‘Blog Tour Interlude: Day-4

  1. Azzah Hanifah 24 Mei 2014 / 11:33

    baru nyadar ini jadi kayak kakaknya restart ya, kak… hihi 😀
    reviewnya hasekkk kok :3 ganbatte 1 day again! >,<

    Suka

  2. cilcantya 25 Mei 2014 / 09:11

    penasaran sama penyelesaian konfliknya kak hahaha 😀

    Suka

  3. luckty 25 Mei 2014 / 09:26

    Syok ama kalimat ini >.<
    "Hanna trauma karena menjadi korban pemerkosaan oleh kakak tingkatnya di ruang perpustakaan rumahnya."

    Suka

    • Muhammad Rasyid Ridho 25 Mei 2014 / 09:29

      Ah ya mba. Kenapa mesti di perpustakan perilaku tak senonoh itu dilakukan ya? Atau mau protes ke penulisnya hehe

      Suka

    • Muhammad Rasyid Ridho 25 Mei 2014 / 09:40

      di ruang baca sih kalau bahasanya mba Windry di novel ini. Tapi kan itu perpus mini paling gak ya mba?

      Suka

  4. yustie amanda 25 Mei 2014 / 14:36

    aku penasaran gimana cara mereka menghadapi masalah!
    aku blm pernah baca restart, tapi wow kok bisa sampe kebetulan gitu ya? hehe

    Suka

  5. Siti Maryam 26 Mei 2014 / 06:25

    pas lihat sketsa karakternya di blog mbak Windry aku kira Gitta itu tokoh antagonis eh ternyata bukan. Makin penasaran sama novelnya.

    Suka

  6. Nabila Amelia 26 Mei 2014 / 12:45

    Assalamualaikum.
    Salam Kenal!

    Wah wah wah, reviewnya kok ya keren tenan? Dari reviewnya yang keren, enak dibaca dan gak belibet, buku ini semakin ‘memanggil manggil’ saya untuk membacanya 🙂 Mulai Hanna dan Kai yang sama sama pahit sampai cinta segitiga antara Ian, Gitta dan Jun. Semoga saya berkesempatan menikmati halaman demi halaman Interlude setelah selesai Ukk. Terus berkarya Mas Ridho!

    Hehe 🙂

    Suka

  7. Asy-syifaa Halimatu Sadiah 26 Mei 2014 / 18:22

    Ada hal yang baru aku tahu ketika baca review Interlude di blog ini, baru tahu kalau ternyata ada kesamaan tokoh sama cerita Restart *sayangnya aku belum baca u,u*, baru tahu juga ada tokoh namanya Ian dan triangle love itu. Makin penasaran…

    Suka

  8. soffa cloudsomnia 27 Mei 2014 / 14:59

    Keduanya sama-sama punya permasalahan yang nggak bisa dibilang masalah ringan. Sangat menarik untuk dibaca!
    argghhh, aku pensaran… gimana cara mereka dipertemukan? terus endingnya gimana? kira-kira seromantis apa peretemuan mereka… Kyaaaaaa…. aku tambah jatuh hati tiap lihat postingan review novel ini 😀 😀 😀

    Suka

  9. Santi Wiryawan 28 Mei 2014 / 04:10

    penasaran ingin baca, resensinya menarik,sngkat, dan jelas =) kayaknya Interlude seru =)

    Suka

  10. Fitria Mayrani 28 Mei 2014 / 23:59

    Bisa jadi novel ini terinsprirasi dari Restart-nya mbak Nina, hehehehe 😀

    Suka

  11. Fitria Mayrani 29 Mei 2014 / 00:03

    Bisa jadi novel ini terinspirasi dari Restart-nya Mbak Nina, hehehehe 😀

    Suka

  12. Alfindy Agyputri 29 Mei 2014 / 01:08

    Ih, jadi makin penasaran deh. Resensinya menarik banget! Makasih ya kak. Keep posting!

    Suka

  13. linda nurhayati 31 Mei 2014 / 14:22

    aku ngefans berat sama Windry, jadi mauu bangeet baca novel ini..
    btw, penasaran, apa yg dimaksud Ridho dgn ‘berani’.. hehe..

    Suka

  14. arya barus 31 Mei 2014 / 15:59

    ceritanya menarik,cinta yang tumbuh dari 2 manusia yang hidup penuh dengan masalah di masa lalunya.Keren bangettt

    Suka

  15. Aanisa Natasya 26 November 2014 / 16:55

    Sudah baca dan cinta sekali sama Kai Dan Hanna. Berharap banget novelnya ada sequel apalagi tentang kisah cinta Gitta dan Jun. waktu itu nanya sama penulis ya rencana ada tapi gak tau sih ya baru rencana saja. Ku doakan ada. Suka cerita ini terus konfliknya gak ribet2 banget misalnya kayak cowok yang merkosa Hanna balik lg gt apa cewek yg dimainin Kai pada ribut haha. Paling Cuma masalah yg oh yaudah gt mungkin di sequel ya kali ya. Tapi kenapa kalo aku baca ini aku selalu ngebayangin Kai EXO hahaha mungkin karena aku suka Kai itu juga kali:)

    Suka

    • Muhammad Rasyid Ridho 26 November 2014 / 23:04

      Memang alurnya nggak ribet tapi cukup mengena pada pembaca. Wah saya nggak tahu Kai EXO itu yang mana. Yaa semoga ada sekuelnya, dan bagus harapannya..

      Suka

Silakan Tinggalkan Jejak