BLOGTOUR & GIVEAWAY 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres

Kitab Lengkap Jurus Menulis

12138385_10205086332142921_1565441803292743464_o

Judul                            : 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres

Penulis                          : Mayoko Aiko, Ceko Spy, dkk.

Editor                           : Monica Anggen dan Eva Sri Rahayu

Penerbit                       : Universal Nikko

Tahun Terbit                : Cetakan I, Agustus 2015

Jumlah Halaman          : 285 halaman

ISBN                           :  978-602-9458-21-3

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pegiat di Bondowoso Writing Community

Sejak saya membuat akun fesbuk, sekitar tahun 2009-an saya mendapatkan fenomena bahwa profesi sebagai penulis mulai diperhitungkan. Pasalnya, saya tidak sulit mendapatkan teman fesbuk yang berprofesi sebagai penulis (senior) atau mereka yang baru memulai langkah untuk menjadi penulis (pemula).

Kala itu segala hal tentang menulis bertebaran di fesbuk, mulai dari lomba menulis, grup menulis, proyek menulis buku bersama (antologi), sampai kursus menulis berbayar. Saya banyak berteman (meski sekadar add dan aprrove di fesbuk), yang saya kira memulai karir menulisnya dari nol. Dari menulis buku bersama di lewat self publishing, mengikuti berbagai grup tentang menulis menimba ilm di sana, mengikuti berbagai lomba menulis, mengirimkan karyanya ke berbagai media dan hari ini mereka sudah mulai diperhitungkan di dunia kepenulisan. Karyanya bertebaran di media massa dan buku-(buku)nya, jadi karyanya tidak hanya satu-dua buku, alias ada banyak bukunya yang terbit di penerbit-penerbit mayor.

Sampai sekarang, meski menurut saya tidak seramai tahun 2009-2011an, di fesbuk masih ada proyek antologi bersama. Untuk grup menulis, rata-rata masih aktif seperti kelas Cendol (Cerita Nulis Diskusi Online, Diskusi Fiksi, Menulis Fiksi, Membaca Fiksi) (Universal Nikko+Mayoko Aiko) yang juga membuat penerbit bernama Universal Nikko, UNSA (Untuk Sahabat) yang juga ada penerbitnya yang bernama UNSA Press, dan masih ada grup-grup fesbuk kepenulisan lainnya yang aktif hingga hari ini.

Kelas Cendol hingga hari ini banyak melahirkan penulis-penulis yang karyanya diterbitkan di berbagai media massa, berbagai penerbit dan berbagai genre. Karena menjadi penulis semakin menjadi tren, maka Penerbit Universal Nikko pun menerbitkan buku tentang cara menulis yang berjudul, 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres.

Ini nih ada booktrailernya. Booktrailernya aja asyik dan keren, apalagi bukunya? Dijamin! 🙂

Menurut CEO Universal Nikko Mayoko Aiko, buku ini terbit karena memperhatikan dan menangkap fenomena banyaknya generasi muda yang ingin menjadi penulis tetapi masih bingung bagaimana memulainya. Menurut dia, buku ini bisa menjadi semacam kitab wajib bagi penulis pemula.

Sesuai judulnya buku ini memuat 19 jurus menulis dari beberapa anggota aktif Cendol yang kini sudah malang melintang di dunia kepenulisan. Jurus Mabuk di sini menurut Mayoko karena menulis adalah kegiatan trance, yang berarti penulis masuk ke dunianya sendiri. Sedangkan, sukstres adalah gabungan sukses dan stress, dengan maksud agar menjadi penulis yang sukses tanpa stress.

19 Jurus dalam buku ini dibagi menjadi jurus fiksi dan nonfiksi dan satu bonus, yakni jurus membuat iklan televisi. Para penulis jurus menulis dalam buku ini saya kira semua sudah terkenal di dunia kepenulisan, jadi tidak perlu diragukan lagi ilmu dan pengalaman menulisnya.

Seperti Ceko Spy yang dalam buku ini menjelaskan jurus menulis komedi. Ada juga Lonyenk Rap yang karya-karya horornya bertebaran di media massa dan dibukukan di berbagai penerbit nasional.  Untuk penulis nonfiksi ada Eva Sri Rahayu, penulis keren yang membahas tentang jurus menulis personal literature, sesuai dengan pengalamannya ketika menulis buku bersama kembarannya yang berjudul, TwiRies: The Freaky Twins Diaries. Selain itu juga Monica Anggen yang banyak menulis fiksi dan nonfiksi, dalam buku ini dia menerangkan jurus menulis nonfiksi yang dilirik penerbit, tepatnya tentang cara singkat membuat outline.

Sepakat dengan Mayoko Aiko dalam pengantarnya, buku ini memang wajib dimiliki oleh penulis pemula. Karena saya kira isinya lengkap, ditulis dengan bahasa yang asyik, penulisnya kredibel juga dengan ilustrasi menarik yang mendukung setiap tema. Hanya, sebagai sebuah karya tidak mungkin tidak ada cela, dan saya kira buku ini celanya bukan pada isi, tetapi pada cetakan atau lem buku yang kurang lekat. Buku yang baru datang, sudah ada yang copot kertasnya, entah ini hanya terjadi pada saya, atau yang lain juga. Intinya sih, semoga ini menjadi perhatian Penerbit Universal Nikko.

Nah, sudah ada kelebihan dan kekurangan, tapi tetap saja jika ingin menjadi penulis, maka buku ini wajib Anda miliki dan pelajari. Insya Allah nggak nyesel deh. Penasaran? Mau buku ini secara gratis? Ada hadiah notenya juga lho. Yuk ikutan giveawaynya! 🙂

12108121_10153306540907872_7805513291942116573_n

Yang ingin memiliki kesempatan untuk dapatkan buku keren ini secara gratis, simak-simak persyaratannya baik-baik ya!

  1. Memiliki alamat (rumah) di Indonesia. Nah,  WNI yang domisili lagi di luar negeri boleh ikut kok, asal ada alamat di Indonesia.
  2.  Follow twitter @muhrasyidridho dan @UNIVERSALNIKKO
  3. Follow blog ini, bisa via email, wordpress atau bloglovin.
  4. Sebarkan link Giveaway ini di semua media sosialmu. Khusus di twitter, mention @muhrasyidridho dan @UNIVERSALNIKKO hashtag #GA19JurusMabukPenulisSukstres
  5. Jawab pertanyaan di kolom komentar dengan nama, twitter dan kota tinggal, cukup sekali saja. Pertanyaannya adalaah: Kalau mendengar kata menulis, apa yang terlintas di pikiranmu?
  6. Setelah selesai menjawab, segera tweet, “Saya sudah ikutan #GA19JurusMabukPenulisSukstres. Ayo yang lain ikutan! Dengan mention @UNIVERSALNIKKO dan @muhrasyidridho”

Giveaway ini diadakan mulai tanggal 21 Oktober – 27 Oktober 2015 jam 12 malam  (cukup lama kan?). Nanti pemenang akan dipilih dari jawabannya ya, jadi jawablah sesuai prosedur, sebaik mungkin (unik, lain daripada yang lain), jangan asal dan jangan lupa berdoa 🙂

11254312_10153306539732872_2035989503207588699_n

Selamat mengikuti dan semoga kamulah yang beruntung 🙂

18 respons untuk ‘BLOGTOUR & GIVEAWAY 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres

  1. Eris 21 Oktober 2015 / 11:36

    Nama: Eris Andriani
    Twitter: @RizAnNie88
    Kota: Batu-Malang Jawa Timur
    Jawab:
    Menulis adalah ungkapan perasaan yang diungkapkan secara tertulis dengan bebas, jujur, karena keinginan hati nurani dan melampiaskan apa yang ada di dalam pikiran kita. Aktifitas menulis akan lebih baik bila menggunakan gaya bahasa yang santun, mudah dipahami, dan pastinya bermanfaat untuk pembaca.
    Seseorang pernah berkata bahwa menulis itu bukan ajang perlombaan melainkan aktifitas yang mulia dan menyenangkan.

    Sekian terima kasih kakak.

    Suka

  2. tri yusuf ciduk 21 Oktober 2015 / 13:31

    maaf yang tadi salah kirim.. ngak bisa di hapus ya??

    ini jawaban saya..
    Tri Indah Permatasari
    @LiebeIs0503
    Palembang

    Menulis itu berbagi. Ketika kita menulis itu berarti kita membagi semua hal, entah itu perasaan atau pengetahuan yang kumiliki. Menulis sama dengan kita mencurahkan semua apa yang kita lihat, dengar, rasa, dan ucapkan. Entah itu perasaan pribadi atau bersifat curahan hati atau bisa juga menulis untuk berbagi info atau pengetahuan. Saling share satu sama lain. Bertukar pendapat atau pengetahuan. Menulis juga bisa membantu untuk meluapkan emosi yang terpendam, tak jarang orang ketika kesal, bahagia, sedih melampiaskan semua perasaan itu dengan menulis.

    Suka

  3. khulatul mubarokah 21 Oktober 2015 / 22:40

    Nama : Khulatul Mubarokah
    Twitter : @KMubarokah
    Kota : Yogyakarta

    Menulis berarti :
    – Membebaskan pikiran saya dari tekanan-tekanan.
    – Mencari bacaan yang mendukung untuk tulisan.
    – Mengurangi kadar setres sebagai Ibu Rumah Tangga Penuh Waktu.
    – Ajang pelampiasan kekesalan. Misalnya lagi kesal sama suami nih, saya buat kondisi hati saya dan setting tempat saya berada menjadi opening cerita. Lanjutnya bisa kapan-kapan.
    – Belajar untuk terus belajar.
    – Membuat saya tidak berhenti membaca. Kalau mau tulisan bisa dipahami orang, baca karya orang lain, ikuti metodenya dengan tetap memakai gaya kita.
    – Menyimpan apa yang mungkin kita lupakan.

    Suka

  4. Diki Siswanto 22 Oktober 2015 / 01:44

    Nama: Diki Siswanto
    Twitter: @diki_twips
    Domisili: Sulawesi Selatan

    Ketika mendengar (lebih tepatnya sih membaca) kata menulis, pikiranku langsung tertuju ke blog pribadiku. Ya, udah beberapa minggu ini belum sempet posting tulisan di blog karena lagi (sok) sibuk sama kegiatan sekolah. Mungkin itu aja sih 😀

    Sukses buat giveaway nya kak ~ 🙂

    Disukai oleh 1 orang

  5. imandapuspa 22 Oktober 2015 / 08:58

    Nama: Puspa Imanda
    Twiter: @oephaim
    Alamat: tasikmalaya, jawa barat

    Menulis itu menuangkan semua perasaan yang tidak ingin di ketahui orang lain.

    Suka

  6. titim nuraini 22 Oktober 2015 / 12:43

    Nama: Titim Nuraini
    Twitter: @titim_nuraini
    Domisili: Pamekasan

    Jawaban: Mendengar kata menulis yang terlintas dalam pikiranku adalah mimpi. Ya, aku pernah bermimpi untuk menjadi seorang penulis. sampai sekarang aku masih terus menyimpan mimpi itu. sampai hari ini aku masih terus belajar menulis, menulis, dan menulis.

    Suka

  7. nDayeng 22 Oktober 2015 / 13:09

    Hendi Setiyanto/@hendisetiyanto/Banjarnegara – Jawa Tengah

    Menulis ? hmm..mendengar kalimat ini saya jadi ingat betul waktu pertama kali mulai “menulis” lewat keyboard komputer dan bukan tulisan tangan manual.Kalau sekedar menulis tangan sudah terbiasa sejak jaman sekolah dulu, akan tetapi untuk dunia menulis di blog sebagai contoh sudah setahun lamanya.

    Menulis menurutku suatu kegiatan yang sangat positif, selain mengasah kepekaan kita terhadap fenomena yang terjadi disekitar kita. Tentunya dengan menulis mau tidak mau kita juga harus belajar membaca. Kenapa membaca? karena jika seorang hanya sekedar menulis tanpa mau membaca, biasanya orang tersebut akan merasa paling hebat. Padahal semakin kita menulis diiringi dengan membaca maka semakin kita merasa bahwa ilmu yang selama ini dimiliki ternyata cuma terbatas.Ibaratnya antara air dan api , menulis dan membaca harus seimbang dan keduanya harus selalu berjalan beriringan.

    Ada satu mimpi dalam benakku dan selalu saya panjatkan ketika berdoa, yaitu saya bermimpi suatu saat ketika tulisanku banyak yang membaca, semoga bisa bermanfaat bagi diri saya sendiri ataupun orang lain. Selain itu saya juga bermimpi, dengan menulis bisa membawaku keliling indonesia juga dunia. Wah…mimpinya kok tinggi amat ya, nggak takut kalau nggak kesampean? bagi saya bermimpilah setinggi-tingginya tentunya dengan diiringi dengan selalu belajar dan belajar. Karena “roket” saya untuk bisa menggapai mimpi adalah dengan jalan menulis, mau tidak mau saya harus terus menulis agar kemampuan semakin terasah. Jangan lupakan juga dengan diiringi doa tentunya karena sejatinya manusia hanya bisa berusaha dan Tuhanlah yang menentukannya.

    Salah satu tokoh yang menginspirasiku untuk menulis adalah Alexander Thian, jika kalian sering main twiter pasti tau siapa beliau. Masih muda, punya bakat menulis, sering jalan-jalan, sudah menelurkan buku dan juga menjadi idola di sosial media macam twitter. Benang merah dari idolaku tadi adalah, beliau juga awalnya dari orang biasa saja dan banyak keterbatasan. Hmmm hampir semua orang yang sukses dalam bidang apapun berawal dari bawah dan rata-rata ditengah segala keterbatasan. Kunci mereka sukses adalah, selalu ingin maju, bermental kaya dan tentunya tidak menjadikan keterbatasan menjadi halangan.

    Dan sebagai penutup, menulis bagiku mencerahkan baik jiwa, pikiran dan otak. Dan dengan menulis bisa membawamu berkeliling dunia.

    Suka

  8. linasasmita.com 22 Oktober 2015 / 22:41

    Nama: Lina W. Sasmita
    Akun Twitter: @LinaWiati
    Kota: Batam

    Menulis menurut saya adalah sebuah pengejawantahan isi fikiran dan perasaan, bukti hadirnya hati dan otak yang tertuang menjadi sebuah karya tulisan. Menulis laksana mengayam dan menyambung rentetan sejarah hidup yang saya lalui, merekam peristiwa yang bahkan suatu saat nanti akan lupa, terlupa, dan dilupakan. Menulis adalah sebuah rangkaian perjalanan hidup itu sendiri yang bahkan tanpa kita sadari tetap tertulis di sini kanan dan kiri kita.

    Suka

  9. Diddy Syaputra 22 Oktober 2015 / 23:49

    Nama: Didi Syaputra
    Twitter: @DiddySyaputra
    Kota Tinggal: Tembilahan, Riau

    “Merengkuh dunia.” Ya, karena menulis pada dasarnya memberi peluang seluas mungkin kepada kita (penulis) untuk merengkuh dunia. Menjadikan pusat tren tertuju hanya pada kita baik dari segi kebudayaan, mode, fashion, kuliner, perfilman, dan lain-lain. Terlepas dari semuanya, termasuk juga artis yang dapat dipastikan bakalan drop kalau nggak ada penulis. Coba bayangkan jika Script Writer, Song Writer de el el nggak menulis! Gimana nasib mereka? Bayangkan jika media enggan menulis tentang mereka! Pasti dah bakal kelimpungan tuh artis. Jadi, intinya menulis itu aset yang merengkuh semua kalangan tanpa terkecuali.

    “Sukses untuk menulis. Bukan menulis untuk sukses.”

    Terima kasih!

    Suka

  10. pelangibirubilu 23 Oktober 2015 / 22:45

    Nama: Fidia Annisa P.
    Twitter: @Fidiaap
    Kota : Bandung

    Jika mendengar kata “menulis”, saya pasti teringat kata “obat”. Kenapa? Soalnya menulis itu mirip obat. Pikiran-pikiran yang tertimbun bikin stres, ide-ide yang ga kesalur bikin ngehayal berlebihan, pesan dan perasaan yang ga kesampaian bikin greget, dan sebagainya. Bahkan, bisa jadi vitamin untuk mengasah pengetahuan dan perasa saya. Jadilah, menulis itu obat. Nah dengan menulis, “obat” saya juga bisa jadi “obat” orang lain yang membacanya, setidaknya hiburan yg bermanfaat ☺

    Suka

  11. Safitri Ariyanti 24 Oktober 2015 / 06:53

    Nama: Safitri Ariyanti
    Twitter: @safitriariyanti
    Kota tinggal: Lampung Tengah

    Jawaban: Kalau mendengar kata menulis, yang terlintas dipikiran saya adalah sebuah karya. Selain itu, kalau mendengar kata menulis, saya selalu teringat sebuah kutipan dari Pramoedya Antanta Toer yang diselipkan dalam Buku A Cup of Tea for Writer bahwa sepandai apa pun seseorang, tanpa menulis, orang itu akan lenyap dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis itu bekerja untuk keabadian. Jadi kalau saya mendengar kata menulis, yang ada dipikiran saya adalah mengabadikan diri dan pemikiran dalam sebuah tulisan. Oh iya, karena sedikit bingung dan penasaran, tadi pagi saya sempat survey ke tujuh orang teman saya dengan pertanyaan yang sama. Jawaban mereka ketika mendengar kata menulis adalah menulis itu sulit, menulis itu mengarang, puisi, menulis itu susah jadi malas untuk menulis, menulis ya menulis, menulis itu nggak tahu :D. Jadi saya rasa kebanyakan dari mereka pun memikirkan bahwa menulis itu proses menciptakan sebuah karya. Dan menulis itu nggak mudah untuk dilakukan. 😀

    Suka

  12. Pramestya Ambangsari 24 Oktober 2015 / 10:04

    nama:,pramestya
    twitter: @p_ambangsari
    kota: temanggung.

    pekerjaan sehari-hari karena aku seorang pelajar dituntut untuk menyelesaikan tugas seabrek. tetus kata menulis mengingatkanku pada tumpukan novel 😀 hasil jerih payah orang. karya dari proses pemikiran yang panjang. menulis itu mengungkapkan rasa lewat kata yang bisa dibaca.

    Suka

  13. thebookku 25 Oktober 2015 / 01:39

    Nama : Siti Nuraini
    Twitter: @Siti_Nurain1
    Kota : Pasuruan
    /
    Menulis adalah aktivitas mengungkapkan ide, kreatifitas, dan gagasan lewat kata-kata. Menulis juga berarti mengubah ide dalam pikiran yang masih abstrak menjadi karya konkret yang bisa dibaca orang lain.
    /
    Menulis berbeda dengan menyalin tulisan. Namun orang pada umumnya mengatakan hal yang ambigu tentang menulis.
    Contoh:
    Ani menulis Cerpen Reinkarnasi karya Mayoko Aiko di buku catatannya.
    /
    Yang dilakukan Ani bukanlah menulis, tapi menyalin tulisan. Karena ia hanya memindahkan gagasan yang dibuat orang lain. Dan yang melakukan aktivitas menulis sesungguhnya adalah si pengarang cerpen.
    Seharusnya:
    /
    Ani menyalin Cerpen Reinkarnasi karya Mayoko Aiko di buku catatannya.
    Sekian. Terima kasih 🙂

    Disukai oleh 1 orang

  14. EMF (@evitta_mf) 25 Oktober 2015 / 18:56

    Nama: Evita
    twitter: @evitta_mf
    kota: Jogja

    Q: Kalau mendengar kata menulis, apa yang terlintas di pikiranmu?
    Bagi saya, menulis adalah berbicara melalui tulisan. Dengan menulis saya menyuarakan apa yang ada dipikiran melalui media tulisan. Saya suka menulis, tapi sangat kaku ketika berbicara. Oleh karena itulah definisi dari menulis adalah berbicara melalui tulisan.
    Banyak sekali gagasan-gagasan yang ingin saya sampaikan, namun sayangnya saya tak pandai memilih kata ketika bicara, saya tak pandai menerjemahkan pikiran menjadi ucapan. Namun berkat menulis, saya bisa mengeluarkan apa yang ada dipikiran sehingga dapat dipahami oleh orang-orang.

    Suka

  15. hikarimio 26 Oktober 2015 / 00:15

    nama: Rina Eko Wati
    twitter: @hikarimio
    kota tinggal: Tulungagung

    Kalau mendengar kata menulis, apa yang terlintas di pikiranmu?

    Kreativitas. Menulis tanpa kreativitas itu kayak sayur tanpa garam. Dibutuhkan hal-hal kreatif dan ide-ide segar untuk membuat tulisan itu berbeda, memiliki ciri khas sendiri dan akhirnya disukai pembaca. Penulispun harus memiliki kreativitas tanpa batas agar mampu mengeluarkan sebuah tulisan yang layak untuk bersaing di pasaran. Dunia tulis-menulis saat inikan sedang berkembang sangat pesat, jadi harapanku sebagai pembaca sih semoga banyak buku bermanfaat yg diterbitkan. Bukan sekedar buku yang memamerkan kelincahan menulis atau kepiawaian penulis mengatur alur cerita.

    Suka

  16. Nova Indah Putri Lbs (@n0v4ip) 26 Oktober 2015 / 17:47

    Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Twitter : @n0v4ip
    Domisili : Medan

    Kalau mendengar kata menulis yang terlintas dipikiran saya adalah buku harian. Kenapa? karena menurut saya setiap tulisan pasti awalnya ditulis di buku harian. Kalo terbiasa menulis di buku harian pasti gak akan canggung saat menulis dimanapun dan bahkan kebiasaan ‘curhat’ dibuku ini juga menjadi awal lahirnya penulis-penulis kece 😀

    Terima Kasih

    Suka

  17. shara_95 27 Oktober 2015 / 12:36

    Nama : Shara Shahanaz
    twitter : @pshara27
    Domisili : Medan

    Menulis adalah suatu kegiatan dimana anda dapat menuangkan perasaan atau mengekspresikan suatau hal dalam bentuk tulisan,menulis juga bermaksud berkomunikasi lewat tulisan.
    Menulis membantu anda berekspresi,menghilangkan stress dan mengembangkan bakat yang dapat membuat hari anda menjadi lebih berwarna.

    Suka

Silakan Tinggalkan Jejak