Brain Genetic Potential

Menemukan Potensi Kecerdasan Genetik Anak

Judul                            : Brain Genetic Potential

Cover Brain Genetic Potential
Cover Brain Genetic Potential

Penulis                          : Beni Badaruzaman

Penerbit                       : Mizania

Editor                          : Henny Irawati

Tahun Terbit                : Pertama,  2014

Jumlah Halaman          : 152 halaman

ISBN                           :  978-602-1337-11-0

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Alumni Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso.

Banyak orang tua mengeluh anaknya nakal, anaknya tidak suka belajar, anaknya sulit makan dan sebagainya. Sebagai orang tua, tentu ingin sang anak menjadi seperti yang diharapkan. Ada yang perlu orang tua tahu, bahwa sang anak adalah anugerah dari Tuhan, dan Tuhan mengaruniakan  pada anak kelemahan sekaligus kekuatan. Anak memang istimewa.

Keduanya harus disyukuri, dengan cara memaksimalkan apa yang menjadi kekuatan anak, bukan mempersoalkan kelemahan anak. Dengan memaksimalkan kekuatan, maka kelemahan akan tertutupi dan hilang, dengan begitu kelemahan akan terdidik secara alami. Nah, tugas orang tualah yang mencari kekuatan anak.

Dalam buku Brain Potencial Genetic karya Beni Badaruzaman, kekuatan anak disebut sebagai mesin kecerdasan anak. Sesuai dengan pepatah Arab, “Man ‘arafa nafsahu faqad arafa rabbahu (Siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya).”

Beni mengenalkan mesin kecerdasan anak, sesuai dengan konsep STIFIn Personality yang dibuat oleh, Farid Poniman. Konsep ini didasarkan pada turunan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktikkan berabad lalu, yaitu pengetahuan tentang belahan otak manusia. Diketahui bahwa sejak lahir manusia memiliki bobot otak yang berbeda secara genetika. Dasar ilmiahnya disampaikan oleh pakar psikoanalisis, Carl Gustav Jung (26 Juli 1875-6 Juni 1961).

Menurut Beni Konsep STIFIn Personality ini akan menunjukkan jalan pintas yang lebih mudah dan murah, lebih menyenangkan, dan memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi. Otak manusia terbagi menjadi lima bagian. Setiap orang dianugerahi dominansi yang berbeda-beda pada tiap belahannya sehingga akan ada perbedaan pula pada kepribadian ataupun kemampuan diri.

sumber: teststiffin.com
sumber: teststiffin.com

Bagian otak yang dominan dan terletak di kiri bawah atau limbik kiri, dinamakan mesin kecerdasan Sensing (S). Ada yang dominan otak kiri, yaitu Thingking (T). Dominan otak kanan, disebut Intuiting (I). Ada yang dominan otak kanan bawah atau limbik kanan, yaitu Feeling (F). Sedangan yang dominan pada otak tengahnya disebut mesin kecerdasan Instinct (In). Inilah yang kemudian disebut STIFIn agar mudah diingat (halaman 35).

Di antara lima mesin kecerdasan ini, setiap anak/ orang memiliki satu belahan yang dominan. Maka, orang tua harus memicu anak dengan mengasah mesin kecerdasan anak yang dominan. Dengan begitu, maka menurut Beni sang anak akan menemukan jalan yang “gue banget.”

Manfaat mengetahui mesin kecerdasan anak akan banyak sekali informasi yang terkuak. Seperti, metabolisme tubuh anak, struktur tubuh, kekuatan dan kelemahan diri, pasangan kesesuaian unsur alam, cara belajar, kesesuaian profesi, cara bekerja, cara berhubungan, cara belajar, dan cara sukses menjalani hidup.

Mempelajari STIFIn juga bermanfaat bagi orang tua untuk mengenal diri sendiri, tahu kehebatan sekaligus kelemahan diri. Dengan mengenal diri, maka orang tua akan tahu cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan anak. Kita bisa masuk dengan gaya yang sesuai dengan gaya anak.

Misal, seorang Sensing memiliki kekuatan memori yang besar. Ibarat computer yang memiliki hard disc besar. Sedangkan kelemahan seorang Sensing adalah sulit berpikir kreatif. Buku ini juga membeberkan apa kelemahan dan kekuatan dari belahan lainnya.  Termasuk juga kecocokan antar belahan. Bagaimana cara belajar yang tepat bagi tiap belahan juga disampaikan dalam buku ini. Dengan begitu buku  152 halaman halaman ini rekomendasi sekali untuk dibaca oleh banyak orangtua. Harapannya, semoga anak-anak bisa menjadi hebat dengan mengoptimalkan kekuatan mesin kecerdasannya. Selamat membaca!

*resensi ini dimuat di Jateng Pos 28 Juni 2015.