Soul Match

Antara Sepak Bola, Pantai dan Brazil

Judul                            : Soul Match

cover soul match
cover soul match

Penulis                          : Alfian Daniear

Penerbit                       : Noura Books

Editor                          : Jason Abdul

Tahun Terbit                : Cetakan I, Mei 2014

Jumlah Halaman          : 224 halaman

ISBN                           :  978-602-1606-83-4

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pegiat di Bondowoso Writing Community

Di dunia ini siapa yang tidak mengenal olahraga sepak bola, tidak ada. Repucom, lembaga survey yang fokus pada olahraga menyatakan bahwa 83 persen dari warga negara Nigeria adalah pecinta sepak bola, dalam urutan kedua adalah Indonesia dengan 77 persen warganya adalah pecinta sepakbola. Kemudian disusul Thailand 75 persen, Arab Saudi 74 persen dan Argentina 72 persen.

Pada Piala Dunia tahun 2010 di Afrika tercatat 3,2 miliar penduduk dunia yang menonton lewat televisi, atau 46 persen dari populasi dunia. Ini merupakan hal yang luar biasa bukan? Nah, tetapi meski begitu sangat jarang orang yang tahu bagaimana sejarah sepak bola yang banyak digemari tersebut.

Olahraga sepak bola awalnya dilakukan oleh orang-orang Cina sejak abad 2-3 sebelum masehi. Pada masa Dinasti Han, orang-orang menggelindikan bola dan dimasukkan ke jaring kecil. Kemudian setelah itu, sepak bola menyebar ke Jepang dan Italia, dan seluruh dunia hingga berkembang seperti sekarang.

Lazimnya sepak bola hanya dimainkan oleh laki-laki, tetapi sejak perkembangannya sepak bola juga dimainkan oleh wanita. Seperti halnya sepak bola berawal dari Cina, perempuan yang bermain bola juga awalnya di Cina, sekitar tahun 25 pada masa Dinasti Donghan.

Sepak bola wanita memang menjadi kontraversi, banyak yang setuju dan tidak sedikit pula yang tidak setuju dengan berbagai alasan. Pada tahun 1970, dikatakan sebagai awal kebangkitan sepak bola wanita, namun Piala Dunia Sepak Bola baru diadakan tahun 1991 di Cina. Hingga sekarang banyak klub-klub besar yang juga memiliki tim wanita, seperti Arsenal, Chelsea dan lainnya.

Sepak bola juga terkenalnya hanya sepak bola lapangan, padahal ada banyak varian sepak bola, seperti futsal yang saat ini lagi marak dilakukan, sepak takraw, dan sepak bola pantai. Sepak bola pantai ini yang jarang orang mainkan.

sumber: www.sundul.com
sumber: http://www.sundul.com

Secara permainan sepak bola pantai memiliki perbedaan aturan dengan sepak bola biasa. Setiap tim sepak bola pantai ada lima orang pemain, satu orang kiper dan lainnya sebagai pemain depan. Ada sebanyak tujuh pemain cadangan yang boleh diikutkan dan kesemuanya boleh dimainkan karena tidak ada batasan untuk pergantian pemain.

Untuk waktu permainan dilakukan dalam tiga babak dalam waktu 12 menit. Pemain yang melakukan pelanggaran dan diusir ke luar lapangan boleh diganti dengan pemain lain. Tendangan bebas karena pelanggaran dilakukan langsung ke arah gawang tanpa pagar betis. Dalam sepak bola pantai juga tidak ada hasil seri, yang berarti ketika skor sama ketika babak ketiga berakhir maka akan ada babak tambahan tiga menit. Jika skor masih sama selepas babak tambahan, maka diadakan tendangan penalti.

Sepak bola wanita di pantai inilah yang dijadikan tulisan berupa novel oleh Alfian Daniear yang berjudul Soul Match. Berkisah tentang Janitra siswi SMA di Indonesia yang mendapatkan kesempatan beasiswa pertukaran pelajar di SMA St. Monica Rio de janeiro, Brazil.

Meski perempuan Janitra menyukai sepak bola, bahkan dia ingin menjadi pesepak bola wanita terkenal di dunia. Melihat atmosfer sepak bola yang kuat di Brazil, obsesinya itu semakin besar. Ketika ada kesempatan untuk menjadi tim sepak bola pantai wanita di sekolahnya dia pun mengikuti seleksinya.

Apakah Janitra masuk seleksi? Bagaimana kisah selanjutnya? Ada baiknya buku ini dibaca langsung ya! 😀

Buku ini terbitan Mei 2014, sekitar akhir 2014 saya dikirim oleh penerbit Noura. Baru bab pertama saya membaca, saya menyesal. Ya, menyesal kenapa buku ini lama tersimpan dan baru saya baca. Seperti halnya ketika saya membaca buku pertamanya, Dear Umbrella. Buku keduanya ini juga saya sukai. Pilihan diksinya asyik-renyah, alurnya mantap dan ya saya pokoknya senang membacanya. Asli saya menyesal.

Dalam novel ini juga banyak quotes menarik:

  1. Jika kamu merindukan seseorang, tataplah matahari sore. Kirimkan pesan rindumu untuknya lewat senja.
  2. Jika kenangan ibarat bola yang menggelinding melewati garis gawang, dan kenyataan yang dijalani saat ini adalah sebuah pertandingan, kau tak tahu bagaimana akhirnya nanti. Yang kau tahu hanya ada dua pilihan, menyerah sebelum laga atau berjuang dengan sepenuh hati untuk menjadi pemenang (halaman 214).

    sumber: wisataterbaikmu.blogspot.com
    sumber: wisataterbaikmu.blogspot.com

Alfian cukup bagus mendeskripsikan setting Brazil, seperti Pantai Ipanema yang terkenal eksotik. Novel ini juga bertaburan ilustrasi yang apik, dan covernya yang menurut saya  cantik dan pas dengan novelnya. Selain berbicara tentang sepak bola pantai wanita, novel ini juga dihiasi dengan kisah cinta. Meski ya kisah lama, kisah cinta segitiga. Terlepas dari kekurangannya, novel ini tetap menarik untuk dibaca. Selamat membaca! 🙂

Sumber:
1. Wikipedia
2. Tempo.co
3. Beritasatu.com
4. http://haryadideni.blogspot.com/
5. http://jelajahsejarah.com/