Syamail Muhammad Saw. : Kesempurnaan dan Keagungan Pribadi Rasulullah karya Imam At-Tirmidzi

cover syamail muhammad.jpg

Memahami Adab Makan Dalam Islam

Judul                            : Syamail Muhammad Saw. : Kesempurnaan dan Keagungan Pribadi Rasulullah

Penulis                          : Imam At-Tirmidzi

Penerjemah                  : Abu Aulia

Editor                           : Muhammad Iqbal Santosa

Penerbit                       : Republika Penerbit

Tahun Terbit                : Pertama, September 2018

Jumlah Halaman          : 252 halaman

ISBN                           :  978-602-5734-35-9

Harga                          : Rp. 110.000,-

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pengajar Kelas Menulis SD Plus Al-Ishlah Bondowoso

Islam adalah agama yang sangat lengkap, ajarannya melingkupi kehidupan manusia selama dua puluh empat jam. Sampai soal makan, ada tuntunannya. Sebagaimana contoh dari Rasululah Saw.

Cara Rasulullah Saw. makan yang pertama adalah tidak bersandar. Sebagaimana hadits riwayat Tirmidzi, Bukhari Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Baihaqi, “Saya tidak makan sambil berdiri.”

Cara Rasulullah makan yang kedua adalah ketika makan beliau makan memakai tiga jari, lalu ketika selesai beliau menjilati ketiganya. Adab makan ajaran Rasulullah ini bisa kita ikuti ketika memakan kurma, roti, nasi dan yang memang bisa memakai tiga jari. Jika memakan bubur kacang hijau, soto dan makanan berkuah, memang bisanya memakai sendok.

Pada masa Rasulullah, Rasulullah memilih menghamparkan kain di atas lantai atau tanah ketimbang memakan di atas meja makan. “Rasulullah Saw. tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pernah memakan roti yang sudah dihaluskan hingga beliau wafat.” (HR Tirmidzi, Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Sebagaimana hadits di atas juga menjelaskan bahwa Rasulullah tidak pernah memakan roti yang halus. Dalam hadits lain, juga disebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah makan roti dan daging hingga kenyang. Ada yang memaknai bahwa, dengan begitu Rasulullah menunjukkan kezuhudannya dan tidak berlebihan dalam soal makan.

Namun, hari ini ternyata cara makan sedikit daging itu baik bagi kesehatan. Begitu pula, cara makan dengan yang berserat seperti roti gandum (atau roti yang tidak dihaluskan) yang dimakan oleh Rasulullah juga menyehatkan bagi tubuh. Sedangkan dalam hal lauk Rasulullah menyukai cuka.

“Lauk pauk (campuran roti) yang paling baik adalah cuka (HR Tirmidzi, Muslim dan Ibnu Majah)” Rasulullah juga pernah memakan lauk daging ayam dan daging burung hubarak, yaitu burung yang berleher besar dan berwarna abu-abu. Ketika ada orang yang menjauh ketika dihidangkan ayam, Abu Musa al-Asy’ari menanyakan mengapa tidak mau.  Orang tersebut menjawab, “Saya melihat ayam memakan makanan yang kotor. Maka saya bersumpah untuk tidak memakannya. Abu Musa Al-Asy’ari berkata, “Sungguh aku pernah melihat Rasulullah Saw. memakan daging ayam.”

Rasulullah juga pernah bersabda yang menyuruh umatnya untuk memakan minyak zaitun dan memanfaatkannya sebagai minyak juga. “Makanlah minyak zaitun dan manfaatkanlah sebagai minyak. Sungguh, minyak zaitun berasal dari tumbuhan yang diberkahi.” (HR Tirmidzi dan Bukhari)

Makanan lainnya yang disukai oleh Rasulullah Saw. adalah buah labu dan madu. Jabir bin Abdullah ra. meriwayatkan, “Rasulullah pernah mendatangi rumah kami. Kami pun menyembelih seekor domba untuk beliau. Saat itu, Rasulullah Saw. berkata, “Sepertinya mereka mengetahui bahwa kami menyukai daging.” (HR Tirmidzi, Ahmad dan Darami)

Meskipun dalam hadits di atas Rasulullah menyukai daging, tetapi Rasulullah jarang memakan daging. Rasulullah biasanya memakan bagian kaki daging. Orang pun mengira bahwa itu kesukaan Rasulullah. Ternyata, di hadits lain disebutkan bahwa, kaki lebih dulu cepat matang, karenanya itulah yang pertama kali disajikan dan pertama kali pula dimakan oleh Rasulullah.

Rasulullah juga mengajarkan untuk berdoa sebelum dan sesudah makan. Karena jika tidak berdoa atau mengucapkan bismillah, maka orang yang lagi makan tersebut akan ditemani syaitan dan makanan yang dimakan menjadi tidak berkah. Rasulullah juga mengajarkan doa, yang dibaca pada saat ingat ternyata lupa tidak membaca doa sebelum makan.

Rasulullah mengajarkan juga untuk makan dengan tangan dan mendahului makan yang paling dekat. Selain itu, dalam buku Syamail Muhammad Saw. : Kesempurnaan dan Keagungan Pribadi Rasulullah karya Imam Tirmidzi ini disebutkan tujuh hadits yang menunjukkan Rasulullah minum sambil berdiri. Namun, dalam buku ini diberi catatan bahwa memang ulama berbeda pendapat tentang minum dengan berdiri. Namun mayoritas Ulama menyatakan bahwa minum sambil berdiri hukumnya makruh. Buku yang sangat direkomendasikan oleh banyak Muslimin, dan cocok banget dibaca di bulan maulud nabi. Selamat membaca!

*dimuat di Malang Post 2 Desember 2018

**Ingin memesan buku? Ke Toko Buku Hamdalah wa http://bit.ly/085335436775
gabung juga di grup
 di http://bit.ly/TokoBukuHamdalahWhatsApp

***Ohya, kalau mau mencari info tentang buku baru, resensi buku, quotes dan info kuis atau giveaway berhadiah buku, bisa gabung ke channel telegram yang saya kelola yang bernama Buka buku Buka Dunia : t.me/bukabukubukadunia