Blogtour dan Giveaway Love in Paris karya Silvarani

Judul                            : Love In Paris   IMG-20160502-WA0000

Penulis                          : Silvarani

Editor                           : Donna Widjajanto

Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit                : Pertama, Maret 2016

Jumlah Halaman          : 210 halaman

ISBN                           :  978-602-03-2661-0

 

Dalam kehidupan seorang Muslim, selalu ada harapan kepada Allah agar mendapat hidayah-Nya. Hal ini dilakukan dalam setiap shalat ketika membaca surat al-Fatihah ayat 6. Karena hidayah adalah kebutuhan mendasar dan sangat dibutuhkan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Bahkan, meskipun seseorang telah mendapat hidayah dan berusaha taat pada Allah, namun harapan dan doa yang terdapat dalam surat al-Fatihah berarti harapan agar hidayah yang telah diterima ditetapkan dan istiqomah di jalan-Nya.

Jalan hidayah bagi seseorang pun berbeda-beda, ada yang ketika mendapat musibah juga sebaliknya hidayah datang saat seseorang berada di puncak kejayaan hidupnya. Sarana hidayah ada berbagai macam pula. Bahkan, cinta yang tumbuh kepada lawan jenis pun bisa menjadi sarana datangnya hidayah.

Sheila Adeeva Djayanti menjadi jalan serta sarana hidayah bagi Leon. Sheila adalah anak perempuan pengusaha kaya yang jangkauan bisnisnya hingga luar negeri. Sebagai anak bungsu dari dua bersaudara, Sheila selalu dimanja oleh orangtuanya. Bahkan, kakaknya juga overprotectif kepada adik yang dicintainya itu (halaman halaman 39).

Meskipun, hidup nyaman dan dimanja. Ternyata, hal tersebut tak selamanya menyenangkan bagi Sheila. Dia pun ingin mandiri atau lebih tepatnya lebih bebas dalam menjalani hidup. Sebagai pecinta mode, dia ingin melanjutkan pendidikan di kampus kota mode terbaik di dunia, Paris.

Maka, dia pun berusaha agar bisa lulus pendaftaran kuliah di Pantheon-Sorbonne. Namun, sebenarnya ini sekaligus dilema bagi Sheila selain tidak seperti kebanyakan orang dia menganggap Paris tidak romantis, juga Sony tidak setuju jika mereka harus hubungan jarak jauh atau LDR (halaman 20), apalagi karena keinginan nikah muda Sheila setelah kelulusan Sheila ujug-ujug mereka harus nikah. Namun, Sheila lebih memilih Paris, terlebih dia juga lulus seleksi kuliah di sana.

Sheila tidak benar-benar mendengarkan saran orangtuanya agar menghubungi kolega bisnis Papanya ketika sampai di Paris. Namun, dia mempertimbangkan saran Kak Abel agar menghubungi teman lama kakaknya yang tinggal di Paris, Leon. Nama Leon begitu segar di ingatan Sheila. Leon adalah orang yang dulu biasa menjadi imam shalat, sedangkan Sheila dan Kak Abel menjadi makmum (halaman 29).

Pertemuan pertama dengan Leon di Paris begitu membuat Sheila khawatir sekaligus ingin disegerakan. Pertemuan pertama mereka, Leon bersama seorang wanita asli Prancis yang cantik dan seksi. Hal ini membuat Sheila cemburu sekaligus merasakan kengerian. Dia berpikir kehidupan Leon di Paris bisa dipastikan begitu bebas dan hedonis, bahkan dengan teman atau model untuk keperluan fotografonya saja begitu mesra (halaman 55).

Semakin lama interaksi antara mereka berdua, Sheila semakin kehilangan kekagumannya terhadap Leon. Rasa kagumnya dihapus oleh kebiasaan Leon minum wine, playboy dan yang lebih parah lagi karena sikap Leon yang antipati terhadap Islam atau Islamophobia. Leon menganggap Islam itu ribet, tidak boleh makan ini dan itu, tidak boleh melakukan ini dan itu, dan juga Islam adalah agama kekerasan atau teror (halaman 98).

Meski Sheila juga tidak bisa dikatakan baik dalam berIslam, namun dia berupaya. Dia juga merasakan kedekatan dan kekhusyukan beribadah di Masjid Paris, meskipun dia berada di kota minoritas Muslim. Sempat dia berusaha memberitahu Leon bahwa Islam tidak seperti yang dia sangka, namun seringkali berujung perdebatan bahkan pertengkaran (halaman 175). Melihat Leon berubah drastis, Sheila berusaha untuk menjauh dari Leon.

Sheila tidak bisa menyembunyikan bahwa dia masih berharap kepada Leon, dia juga berpikir bahwa perubahan Leon itu wajar sekali. Karena lingkungan Paris yang tidak mendukung terlebih keadaan keluarga yang kurang perhatian terhadap agama. Hanya waktu di Jakarta saja Leon bisa cukup religius karena dia sekolah di sekolah Islam dan terlebih karena neneknya yang punya perhatian terhadap agama.

Selain itu Leon juga merasakan bahwa dia mulai cinta kepada Sheila yang menurutnya beda dengan kebanyakan perempuan yang pernah dia temui. Perlahan Leon memahami Sheila yang cukup taat beribadah, dan dia pun kembali belajar Islam sedikit demi sedikit. Dia belajar mengaji kepada seorang syaikh di Masjid Paris, juga belajar tentang Islam kepada Sheila atau lebih tepatnya mereka berdua sama-sama belajar Islam dan mencari kebenarannya.

Novel ini adalah buku ketiga yang saya baca dari empat seri Around The World with Love. Tidak seperti dua novel sebelumnya, menurut saya novel ini cenderung lebih ringan padahal yang dibahas lebih berat ketimbang dua novel sebelumnya Love in Marrakech dan Love in Adelaide. Karena membahas tentang orang yang terjangkit Islamphobia.

Menurut saya juga, novel ini cukup sukses meyakinkan bahwa Islam itu Indah dan tidak ada kekerasan sama sekali dengan cara yang elegan. Selain karena perantara cinta tentu saja. Intinya sih novel bagus.

Ada satu hal yang mungkin kurang pas dan terburu-buru, yaitu kok tiba-tiba Sheila bisa menulis dan lamaran kerjanya menjadi freelance travel writer lulus. Padahal seingat saya, nggak pernah ada kisah tentang Sheila yang bersinggungan dengan tulis-menulis. Begitulah, karya sebagus apapun tidak ada yang sempurna. Namun, meski begitu tentu saja novel ini layak Anda baca, karena novel ini tidak hanya menghibur namun juga bermakna.

Ada beberapa kutipan menarik dalam novel ini:

  1. Kota yang dibangun dengan penuh keteraturan akan menghasilkan pemandangan yang indah. Seperti Paris ini, kan? Nah, begitu juga dengan cinta (halaman 65).
  2. Mabok yang bikin pusing seharian penuh yang bikin nggak produktif (halaman 109).
  3. Ada kalanya manusia lupa atau lalai, dan tugas manusia yang lain adalah mengingatkan (halaman 130).
  4. Masyarakat Prancis itu sadar dan menghargai bahwa hari ini tidak akan ada tanpa kemenangan di hari kemarin (halaman 149).
  5. Aku kagum sama orang Prancis. Mereka begitu menghargai apa yang mereka miliki. Mereka juga menjaga semua peninggalan leluhur mereka (halaman 151).
  6. Cinta? Perasaan itu diberikan oleh Allah untuk manusia. Allah berikanhati untuk merasakannya. Allah berikan otak untuk mengendalikannya. Allah berikan iman untuk mengarahkannya ke jalan yang benar (halaman 165).
  7. Dia belum tahu begitu banyak tentang Islam. Orang kayak gitu bukan harus diadu atau dijauhin, tapi dirangkul dan kita buktikan apa yang dia omongin itu nggak benar (halaman 181).
  8. Aku salut dengan orang tua di beberapa negara. Mungkin salah satunya Prancis. Mereka masih punya semangat untuk jalan-jalan dan menambah wawasan dengan jalan-jalan ke museum. Tak hanya fisik mereka yang sehat, mental juga (halaman 188).Pengin baca novel ini? Yang ingin memiliki kesempatan untuk dapatkan buku keren ini secara gratis, simak-simak persyaratannya baik-baik ya!
    1. Memiliki alamat (rumah) di Indonesia. Nah, WNI yang domisili lagi di luar negeri boleh ikut kok, asal ada alamat di Indonesia.
    2.  Follow twitter @muhrasyidridho, @silvarani
    3. Follow blog ini, bisa via email, wordpress atau bloglovin.
    4. Sebarkan link Giveaway ini di semua media sosialmu. Khusus di twitter, mention @muhrasyidridho hashtag #GALoveInParis
    5. Jawab pertanyaan di kolom komentar dengan nama, twitter dan kota tinggal, cukup sekali saja. Pertanyaannya adalaah: Apa yang terlintas dipikiranmu, ketika mendengar kata fotografer?
    6. Setelah selesai menjawab, segera tweet, “Saya sudah ikutan giveaway #GALoveInParis yang lain ikutan!” dengan mention @muhrasyidridho & @silvaraniGiveaway ini diadakan mulai tanggal 2 Mei-7 Mei jam 12 Malam. Cukup lama kan? pemenang akan dipilih dari jawabannya ya, jadi jawablah sesuai prosedur, sebaik mungkin (unik, lain daripada yang lain), jangan asal dan jangan lupa berdoa :)

      13115422_10207986115744772_48014173_n