Buka-Bukaan Ala Blogger Kondang(an)

Cara Tepat Menjadi Blogger Hebat

cover buku
cover buku

Judul                            : Buka-Bukaan Ala Blogger Kondang(an)

Penulis                          : Abdul Cholik dkk

Editor                          : Aisha S. Maharani

Penerbit                       : Penerbit Sixmidad

Tahun Terbit                : Pertama, Juli 2014

Jumlah Halaman          : 152 halaman

ISBN                           :  978-602-70506-6-2

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Pendiri Klub Pecinta Buku Booklicious

Meski sudah era digital dan internet, cukup banyak orang yang masih awam perihal blog. Apa itu blog saja tidak tahu, apalagi cara membuat dan bagaimana memfungsikannya tentu saja tidak tahu. Ketika para blogger membuat buku tentang pengalaman mereka dalam ngeblog menjadi angin segar agar blog semakin banyak dikenal orang. Tentu bukan hanya dikenal, tetapi juga memberi manfaat bagi banyak orang.

Seperti buku yang berjudul  Buka-Bukaan Ala Blogger Kondang(an) ini. Buku kumpulan tulisan ini, ditulis oleh 13 blogger yang sudah berpengalaman. Seperti Abdul Cholik dalam Hiatus Dapat Menenggelamkan Blogger. Abdul Cholik adalah seorang purnawirawan TNI, dia mulai ngeblog pada tahun 2009. Meski jarang sekali orangtua menulis, apalagi menulis di blog, namun dia tetap ‘kerasan” dengan kebiasaannya tersebut. Bahkan Pakde menjadi pemilik BlogCamp yang menyebar ribuan artikel di blog yang dikelolanya.

Dia mengatakan akan terus ngeblog, akan terus menulis, dan akan terus menulis buku. Dalam tulisannya pria yang biasa dipanggil Pakde ini, membahas tentang para blogger yang ingin berhenti sementara ngeblog. Biasanya keinginan berhenti sementara ini, disebut hiatus (jeda). Dengan berbagai alasan, blogger tersebut menyampaikan keinginan mereka pada Pakde. Salah satunya, “Saya ingin izin hiatus dulu Pakde. Ada tugas di dunia nyata yang harus saya kerjakan. Kegiatan itu, sangat penting untuk masa depan saya sekeluarga.”

Menanggapi hal itu Pakde mengatakan akan ada empat hal yang akan dialami oleh blogger yang hiatus. Pertama, tenggelam perlahan-lahan. Setelah lama tidak ngeblog, maka blogger akan ketinggalan banyak informasi dan blogger lain yang biasanya blogwalking akan sepi karena blog sudah lama tak di-update. Kedua, akan seperti orang asing karena tidak kenal dengan newbie atau blogger lain ketika kopdar.

Ketiga, akan kehilangan kebahagiaan yang kecil. Dengan mempublish tulisan di blog saja biasanya senang bukan main, apalagi jika dikomentari, disebar di media sosial, bermanfaat bagi banyak orang, tentu kta akan bahagia. Jika, tidak menulis di blog lagi, maka kebahagiaan kecil ini akan hilang. Terakhir, kemampuan menulis akan stagnan atau bahkan menurun. Kemampuan menulis akan semakin baik, jika terus berlatih menulis. Sebaliknya, jika sudah tidak menulis lagi, maka kemampuan menulis bisa menurun (halaman 8).

Lain lagi dengan Srikandi Blogger Haya Aliya Zaki yang biasa menjadi pemenang dalam lomba-lomba blog. Haya menulis tentang kecintaannya pada kuliner yang membuatnya semakin menjadi blogger terkenal. Sering menang dalam lomba blog, bahkan diundang sebagai pembicara acara kuliner oleh perusahaan U dan brand kecap B yang terkenal itu. Karena ngeblog dia juga akhirnya bertemu artis Arzetti Bilbina dalam acara tersebut yang menjadi MC acara. Untuk soal honor pun, untuk waktu kerja selama tiga jam saja dia dapat honor yang sangat besar (halaman 75).

Konstributor lain, Akhmad Muhaimin Azzet membahas tentang menulis blog yang akan semakin menguntungkan dengan melebarkan sayap menulis di media cetak. Jika sudah terbiasa menulis di blog, tidak ada salahnya jika mencoba untuk mengirimkan karya ke media massa. Baik puisi, cerpen, artikel, resensi buku dan lainnya. Jika menulis di blog tidak seberapa besar keuntungan materinya, misal GA berhadiah kaos atau sovenir saja. Beda jika dimuat di media massa, karena ada beberapa media yang akan memberi honor pada penulis yang tulisannya dimuat.

Untuk satu artikel, ada media lokal yang memberi penulis honor lebih dari dua ratus ribu. Bahkan, jika dimuat di media nasional honor yang didapat bisa lebih dari satu juta. Muhaimin Azzet dalam tulisannya juga menjelaskan bagaimana cara mengirim tulisan ke media massa. Ditambah juga dengan alamat email redaksi media massa. Meski cukup lengkap dan banyak media yang ada emailnya, tetapi ada beberapa email yang sudah tidak dipakai lagi oleh media yang disebut (halaman 37).

Tulisan lainnya ada tentang dari menulis blog kemudian menulis buku, karya Ade Anita, ada juga tips menulis produktif dari Nuzulul Arifin, dan beberapa tulisan lainnya yang tetap berkutat tentang menulis dan blog. Maka tak ayal, kumpulan tulisan ini sangat bermanfaat bagi pembaca. Dengan membaca buku ini dan sekaligus mempraktikkannya, insya Allah bisa jadi blogger yang hebat seperti penulis-penulis di dalamnya, atau bahkan lebih hebat dari mereka. Selamat ngeblog!

 

dok pribadi
dok pribadi

 

 

 

 

 

 

 

 

(87- di Kabar Probolinggo 8 Desember 2014)