Teka-Teki Rubi Merah karya Fayanna

Membongkar Misteri Rubi Merah

Judul                            : Teka-Teki Rubi Merah Cover Teka Teki Rubi Merah

Penulis                          : Fayanna

Penerbit                       : Dar! Mizan

Tahun Terbit                : Pertama, Juni 2015

Jumlah Halaman          : 92 Hal

ISBN                           : 978-602-242-664-6

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Ketua Forum Lingkar Pena Bondowoso

Fifi, Tasya dan Ahmad adalah tiga sahabat yang tidak terpisahkan. Persahabatan mereka sejak kelas 1 SD hingga saat ini menginjak kelas 5 SD. Karena kelekatan persahabatannya, mereka pun menjuluki grup mereka dengan nama Tiga Sekawan. Bahkan, ketika liburan sekolah, mereka inginnya menghabiskan waktu libur bersama-sama.

Liburan kali ini mereka sepakat akan berlibur ke rumah Pakde Tasya, Pakde Marno namanya. Pakde Marno tinggal di desa Orleans (halaman 13). Perjalanan dimulai dari rumah Tasya setelah setelah semua telah berkumpul. Mereka berharap liburan kali akan sangat seru dan menyenangkan.

Perjalanan ke rumah Pakde Marno, cukup membuat mereka capek. Tetapi, sesampai di rumah Pakde Marno, mereka tidak mau menyia-nyiakan waktu. Mereka langsung mandi, bersiap jalan-jalan ke sekitar desa Orleans yang asri, terawat, sejuk dan bebas polusi (halaman 26). Tujuan utama mereka adalah air terjun yang ada di desa Orleans.

Air terjun desa Orleans sangat indah, airnya jernih juga cukup tinggi sehingga alirannya cukup deras. Selain mereka, ada dua anak penduduk desa Orleans yang juga mengunjungi air terjun. Mereka pun berkenalan, Fahmi dan Diaz namanya. Mereka bermain air bersama, tetapi Fahmi dan Diaz pulang duluan.

Sedangkan tiga sekawan tetap bermain di sekitar air terjun, mereka juga berfoto ria di atas batu-batu. Hingga mereka menemukan batu permata di bebatuan pinggir sungai. Batu kemerahan yang biasa disebut batu rubi. Mereka pun membawa barang mewah tersebut dengan berharap menemukan pemiliknya.

Sesampai di rumah Pakde Marno, ada kabar mengejutkan bahwa permata rubi milik Bude Marno hilang. Padahal hanya orang dalam saja yang tahu. Tiga sekawan pun memberikan batu rubi temuan mereka, namun setelah diteliti ternyata batu rubi itu palsu. Lalu, siapa yang mencuri batu rubi milik Bude Marno? Tiga sekawan seolah menjadi detektif, mereka pun mencatat siapa saja yang akan dijadikan target investigasi. Dimulai dari para pembantu di rumah Pakde Marno, Fahmi dan Diaz dan seorang penduduk desa Orleans yang juga mendatangi Air Terjun dan terlihat bingung mencari sesuatu. Apakah pencurinya di antara yang dicatat oleh Tiga Sekawan ataukah orang lain? Biar nggak penasaran, sebaiknya baca novelnya langsung.

Novel karya penulis cilik produktif ini, mengajarkan kepada pembaca untuk selalu setia kawan dengan teman atau sahabat dan juga tidak boleh sembarangan menuduh orang, namun harus berdasarkan data dan bukti. Dengan  demikian novel detektif anak ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Selamat membaca!

Resensi Teka-Teki Misteri Rubi Merah di Tribun Timur 24 Januari 2016

*dimuat Tribun Timur/Tribun Makassar 24 Januari 2016