[Press Release GPU] Melirik Peluang di Genre Fiksi Thriller Indonesia

Jakarta, 18 Januari 2021 — Novel Katarsis karya Anastasia Aemilia kembali menjadi perbincangan warganet. Momen ini berlangsung setelah akun abbasarap.id menyampaikan informasi pembelian hak adaptasi novel ini lewat Instagram. Perbincangan ini sekaligus memperlihatkan kepada publik mengenai minat baca terhadap novel thriller di Indonesia.

“Walaupun diterbitkan pada 2013, antusiasme dan permintaan terhadap Katarsis masih ada sampai hari ini. Tahun lalu, novel ini menang di penghargaan komunitas ScarletPenAwards 2020, ditambah unggahan pesohor yang memperlihatkan dirinya sedang membaca novel ini ikut berperan membuat novel ini terus dibicarakan,” tutur Dionisius Wisnu, Public Relations Gramedia Pustaka Utama (GPU).

Untuk penyegaran dan guna mendapatkan pembaca baru, Katarsis telah dicetak ulang dengan sampul baru pada tahun 2019. Edisi bahasa Inggris juga sudah diterbitkan untuk menjangkau pasar berbeda, menambah terbitan novel Katarsis bahasa asing yaitu bahasa Melayu setelah penerbit Fixi di Malaysia membeli hak terjemahannya. Tidak berhenti di situ, pada tahun 2021 lalu, Screenplay Production resmi membeli lisensi novel Katarsis, untuk dikembangkan menjadi film atau drama seri.

“Peluang untuk menerbitkan novel thriller dengan tema lokalitas Indonesia masih terbuka luas, terutama karena belum banyak penulis lokal yang melirik genre ini. Data yang dimiliki Gramedia Pustaka Utama memperlihatkan bahwa dari 25 novel bergenre horor, misteri atau thriller yang terbit tahun 2021, hanya lima judul yang merupakan karya penulis Indonesia,” tambah Wisnu.

Selain peran penerbit, dukungan pembaca, komunitas, hingga pelaksana alih wahana sangat krusial untuk mengembangkan genre horor, misteri, atau thriller lokal Indonesia. Jika berbagai pihak terkait ini dapat bersinergi dengan baik, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan karya-karya penulis lokal di genre ini akan bersinar di negeri sendiri. (Wisnu/GPU)

***

SINOPSIS KATARSIS

ka·tar·sis: n (Psi) cara pengobatan orang yg berpenyakit saraf dengan membiarkannya menuangkan segala isi hatinya dng bebas; (Sas) kelegaan emosional setelah mengalami ketegangan dan pertikaian batin akibat suatu lakuan dramatis.

Seluruh keluarganya tewas dalam pembunuhan sadis, sementara Tara ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kotak perkakas kayu. Dengan bantuan Alfons, psikiaternya, polisi berusaha menemukan sang pembunuh lewat Tara yang mengalami trauma berat. Teka-teki pembunuhan ini makin membingungkan setelah muncul Ello, pria teman masa kecil Tara. Kematian demi kematian meninggalkan makin banyak tanda tanya. Apakah Tara sesungguhnya hanya korban atau dia menyembunyikan jejak masa lalu yang kelam?

PROFIL PENULIS
Anastasia Aemilia lahir di Jakarta, 9 Januari 1987. Ia bekerja sebagai editor, penerjemah, dan pengarang di Gramedia Pustaka Utama. Bercita-cita hidup nomaden, menjelajah dunia, dan menjadi travel writer, malah banting setir menulis novel psychology thriller. Buku lain yang sudah terbit: antologi cerpen Autumn Once More (GPU, 2013) dan Semesta Cerita Kita (GPU, 2019).

DATA BUKU

Ukuran: 13.5 x 20 cm

Tebal: 272 halaman

Format: Soft cover

Harga: Rp75.000,-

ISBN: 978-979-22-9466-8

Terbit: 11 Maret 2019 (Sampul baru)

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Silakan Tinggalkan Jejak