Yoora’s Diary Karya Han Yoora

photo_2018-03-04_19-32-09
dokumentasi pribadi

Menjadi Youtuber Kece Ala Eonni Cetar

Judul                            : Yoora’s Diary

Penulis                          : Han Yoora

Editor                           : Mirna Yulistianti

Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit                : Pertama, Juni 2017

Jumlah Halaman          : 343 halaman

ISBN                           :  978-602-03-6115-4

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pengajar Kelas Menulis SD Plus Al-Ishlah Bondowoso

Jika Anda adalah penonton setia stasiun tv swasta Net Tv pasti juga menyukai salah satu serial komedi andalan Net, yaitu Kelas Internasional. Sebuah serial yang menceritakan kelas pembelajaran bahasa Indonesia bagi Mahasiswa Asing dari berbagai negara seperti Amerika, India, Jepang, Korea, Afrika dan lainnya. Salah satu dari Korea ada yang bernama Han Yoora atau biasa dipanggil Yoora (dibaca Yura).

Mungkin ada juga Anda tidak mengenal Yoora dari serial komedi Kelas Internasional tetapi dari Youtube. Ya, Yoora adalah pengelola akun Youtube yang aktif memosting video-videonya atau biasa disebut Youtuber. Nama panggilan akrab dari penonton setia akun Youtubenya  bagi dia adalah Eonni Cetar yang berarti kakak perempuan yang cetar.

Ya, bagi generasi milennial atau istilah yang berbeda yaitu generasi phi (menurut Dr. Muhammad Faisal) media yang ditonton telah mengalami pergeseran. Televisi sudah tergeser dan digantikan oleh Youtube.

Bagi Youtuber, Televisi harus mengeluarkan banyak biaya dalam proses melakukan siarannya, sedangkan Youtube dengan smartphone saja sudah cukup. Untuk editing juga sederhana, tidak perlu punya keahlian khusus untuk mengedit. Selain itu bisa ditonton kapan saja dan di mana saja asal terhubung koneksi internet, juga disukai Youtuber dan penontonnya (halaman 8). Penonton juga lebih menyukai Youtube karena bisa melihat langsung kehidupan Youtuber yang tidak dibuat-buat, juga ada kolom komentar yang bisa langsung memberikan respon dan terasa dekat dengan Youtuber.

Banyak orang yang ingin menjadi Youtuber karena melihat dan mengetahui akan mendapatkan uang dari google. Sebenarnya hal itu tidak mudah juga karena harus melalui beberapa tahap dan dibangun dengan jangka waktu yang tidak sebentar,  dan hal ini tidak bisa menjadi alasan utama menjadi Youtuber.

Yoona mengungkapkan, bahwa menjadi Youtuber itu berarti mengekspresikan ide-ide yang akan memengaruhi penonton, meski Youtube memberi kebebasan topik tetapi bukan berarti Youtuber tidak punya tanggung jawab. Karenanya harus dengan niat yang baik agar pengaruhnya juga baik. Jika, dimulai dengan niat memosting yang baik dan bermanfaat bagi penonton, bonus uang juga akan mengikutinya.

Ada banyak ramuan sukses menjadi Youtuber ala Eonni Cetar,  seperti lima tips agar bisa nemuin ide konten yang bermanfaat bagi penonton. Tiga di antaranya adalah be courios (halaman43), yang maksudnya mencari sesuatu yang membuat Anda berpikir dan berkata, “Ini nggak bener, ini seharusnya begini. Baik hal ini akan aku utarakan di Youtube, semoga dengan ini aku bisa mengubahnya.”

Kedua dan ketiga adalah take a stand dan be courageous   yang maksudnya adalah setelah menemukan topik konten misalnya tentang anti rasisme. Anda harus mengutarakan apa pendapat tentang hal tersebut dan menyuarakannya dengan lantang. Mungkin saat ini belum terlihat pengaruhnya, tetapi ini sebagai proses yang akan membantu dalam mencapai tujuan Anda (halaman 44).

Sedangkan untuk prinsip dasar dalam berkreasi via Youtube Eonni Cetar memberikan dalam sepuluh hal. Pertama Sharebility, yaitu membuat video yang akan menggerakkan penonton untuk share kepada yang lain. Kedua conversation, yaitu membangun komunikasi dengan penonton, misal jika Eonni Cetar dengan menghadap kamera dan mengucapkan “Annyeong” kepada penonton. Jika channel Youtube Anda adalah web series, maka bisa dengan membuka sesi Q&A atau dengan merespon komentar-komentar yang ditulis di video yang Anda posting.

Berikutnya adalah interactivity yaitu membangun interaksi dengan penonton, misal dalam video yang diposting melontarkan pertanyaan dan meminta penonton untuk menjawab di kolom komentar. Setelah itu consistency, yaitu menjaga konsistensi seperti jadwal posting video, atau juga konsisten gaya khas seperti Eonni Yoona dengan gaya cetarnya, atau Ricis yang ceriwis selalu mengawali dengan salam, “Assalamu’alaikum teman-teman yang khas.” Kelima adalah targeting, ya ini sangat penting agar penontonnya terjaring, misal penonton Eonni Cetar adalah orang yang suka belajar make up, suka K-Pop dan K-Drama dan juga yang ingin belajar bahasa Korea (halaman 21).

Dalam Buku ini Eonni Cetar tidak sekedar membahas tentang tips menjadi Youtuber tetapi juga tentang, tetapi juga tentang tips guide berkunjung ke Korea, mulai dari makanan, tempat wisata favorit, kosa kata bahasa Korea untuk memudahkan komunikasi, pengenalan budaya dan lainnya. Termasuk di dalamnya juga ada, cara make up ala Eonni Cetar. Meski memang beberapa bagian buku ini ditujukan bagi perempuan, tetapi pembaca laki-laki juga boleh membaca. Khususnya bagi yang ingin belajar menjadi Youtuber dan ingin plesir ke Korea. Selamat membaca!

*dimuat di harian Singgalang 25 Februari 2018

***Ohya, kalau mau mencari info tentang buku baru, resensi buku, quotes dan info kuis atau giveaway berhadiah buku, bisa gabung ke channel telegram yang saya kelola yang bernama Buka buku Buka Dunia : t.me/bukabukubukadunia