Kisah Nyata Para Pencari Tuhan (Edisi Kedua)

Mendulang Inspirasi Dari Hidup Para Selebriti

Judul                            : Kisah Nyata Para Pencari Tuhan (Edisi Kedua) cover Kisah Para Pencari Tuhan Edisi Kedua

Penulis                          : Puspita RM.

Editor                           : Uji Prastya dan Aprina Tri R

Penerbit                       : Penerbit Kana Media – Galang Press Grup

Tahun Terbit                : Cetakan I, 2015

Jumlah Halaman          : 152 halaman

ISBN                           :  978-602-267-091-9

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Ketua Forum Lingkar Pena Bondowoso

Tentu masih terngiang di benak kita, beberapa kali Teuku Wisnu mendapat kecaman karena dianggap melakukan kesalahan. Terakhir, aktor sinetron Cinta Fitri ini dituntut minta maaf karena melakukan kesalahan dengan mengatakan bahwa Al-Fatihah yang ditujukan pada orang mati, tidak akan sampai.

Dengan berlapang dada dan keinginan mau belajar, Wisnu akhirnya mau berminta maaf atas kesalahannya tersebut. Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi Wisnu untuk terus belajar dan belajar bahwa dalam ahlussunnah ada berbagai perbedaan yang semuanya berdasarkan dalil, dan tentu saja semoga Wisnu tidak kapok untuk tetap menyampaikan/ berdakwah kepada yang lainnya.

Ketika itu banyak orang yang keterlaluan atau bahkan ekstrim menyikapi kesalahan Wisnu. Mereka sangat menyalahkan Wisnu, dengan mencaci maki tanpa henti di media sosial. Sejatinya, hal ini pun tidak terpuji. Sewajarnya, yang dibutuhkan Wisnu adalah saran dan kritik yang santun dan memberi penjelasan bahwa hal yang disalahkan Wisnu ada dalilnya.

Satu hal yang mungkin belum disadari para pencaci tersebut adalah tidak mengerti bagaimana titik balik Wisnu kemudian menghijrahkan diri ke jalan Allah. Wisnu adalah artis yang seringkali bermain sinetron dan biasanya disukai penonton, pasti dalam hal ekonomi Wisnu bukan hanya banyak tetapi berlebih. Lalu, mengapa Wisnu kemudian sedikit meninggalkan aktivitasnya sebagai artis dan mempelajari agama serta mendakwahkannya? Jika para pencaci tersebut menjadi Wisnu, apakah mereka bisa meninggalkan kejayaan dunia yang berlimpah dan menjadi pembelajar Islam seperti Wisnu?

Sungguh ini jarang diperhatikan oleh orang yang hanya melihat kesalahan Wisnu. Dalam buku Kisah Nyata Para Pencari Tuhan karya Puspita RM, diceritakan kerja keras Wisnu menjadi artis yang kemudian saat ini mulai sedikit demi sedikit dia lepaskan. Wisnu menjadi artis karena kepepet. Kala itu dia membawa mobil tantenya, ketika di tol dia terpepet dan terjadi kecelakaan dan membuat body mobil tantenya rusak parah.

Ketika itu dia masih mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta dan masih mengandalkan kiriman dari orangtua di Aceh. Wisnu pun bingung harus memperbaiki mobil tantenya dengan apa. Suatu ketika ada temannya yang menyarankan Wisnu untuk mengikuti casting. Dia menganggap Wisnu adalah lelaki yang ganteng dan cocok untuk menjadi artis. Setelah ditimbang, Wisnu pun menjajal dunia hiburan hingga menjadi terkenal.

Wisnu semakin terkenal ketika membintangi sinetron Cinta Fitri, banyak job sinetron dan acara-acara off air. Aktivitas sehari-harinya selalu padat. Hingga suatu ketika Wisnu merasakan sakit di dadanya, seakan ada batu  besar di atas dadanya. Wisnu sangat ketakutan, dia takut jika harus mati saat itu juga. Wisnu akhirnya terbangun dari mimpi yang mengerikan tersebut. Mimpi tersebut selalu menghantuinya, dan akhirnya menjadi titik balik kembali pada Allah.

Dia teringat dengan kehidupannya saat di Aceh yang sangat religius. Wisnu pun memutuskan untuk kembali mendekati Allah, dan menembel shalatnya yang sering bolong-bolong. Sedikit-demi sedikit dia pun berhijrah dari dunia hiburan ke dunia pembelajaran agama Islam. Tidak hanya itu dia pun mendakwahkan, ilmu Islam yang dia pelajari (halaman 17). Sungguh meninggalkan dunia gemerlap nan mengayakan secara materi itu tidak mudah. Tetapi Wisnu hingga kini terus belajar dan berusaha istiqomah menjadi lebih baik setiap harinya.

Seperti Wisnu, Deddy Mizwar pun mengalami titik balik ketika ketenaran menghampiri dirinya. Deddy merasa ada yang kurang, meski telah mencapai kejayaan. Dia pun berhari-hari melakukan kontemplasi, hingga bertemu Haji Opang sebagai teman diskusi. Deddy pun mengingat ayat yang menyatakan bahwa manusia dan jin diciptakan hanya untuk menyembah Allah (QS adz-Dzariyat ayat 56).

Di titik inilah Deddy pun berniat berkarya untuk Tuhan. Setelah memainkan peran Sunan Kalijaga, dia pun membuat film-film religi inspiratif semisal Lorong Waktu, Kiamat Sudah Dekat dan lainnya. Deddy ingin berkarya yang syariat bisa masuk dalam film, bisa dipertanggung jawabkan kepada Allah dan menyentuh penonton tanpa menggurui (halaman 25).

Senada dengan Deddy dan Wisnu, Melly Goeslaw pun mengalami titik balik. Yaitu ketika dia mulai dapat job membuat lagu-lagu Islami. Dalam membuat lagu-lagu Islami, dia harus mempelajari Islam. Dari hal tersebut keimanannya semakin menebal, sehingga dia memakai hijab dan siap kehilangan pekerjaan. Namun, nyatanya yang terjadi Melly malah semakin bertambah job dan makin berjaya (halaman 135). Sebuah buku yang tidak hanya inspiratif namun juga menjadi cermin bagi pembaca agar menjadi lebih baik. Selamat membaca!

*dimuat di Harian Singgalang 6 Desember 2015

**diikutkan Islamic Reading Challenge 2015  http://yukmembacabukuislami.blogspot.co.id/2014/12/islamic-reading-challenge-isrc-2015.htm