Kamus Rasa Sarah Diorita karya Sarah Diorita Candra

cover kamus-rasa-sarah-diorita

Hidup Dengan Penuh Kesadaran

Judul                            : Kamus Rasa Sarah Diorita

Penulis                          : Sarah Diorota Candra

Editor                           : Ikhdah Henny & Baiq Nadia Yunarthi

Penerbit                       : Penerbit B-First

Tahun Terbit                : Pertama, Mei 2018

Jumlah Halaman          : 190 halaman

ISBN                           :  978-602-426-098-9

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pengajar Kelas Menulis SD Plus Al-Ishlah Bondowoso

Sarah Diorita mengajak pembaca untuk hidup dengan penuh kesadaran. Tidak hanya sekedar hidup, makan, buang air, tidur, kerja, begitu seterusnya. Sarah ingin orang sadar bahwa dia hidup.

Hidup dengan penuh kesadaran, dimulai dengan merasakan dengan benar makanan yang dimakan. Tidak sekadar makan, tidak sekadar merasakan enak padahal makanannya tidak bermanfaat bagi tubuh, bukan pokoknya makan. Makan seharusnya tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan tubuh.

Menurut Sarah sudah banyak racun dan unsur tidak alami yang kita konsumsi (halaman 141). Saat makan sesuatu, kita seharusnya mencari tahu dan sadar mengandung apa makanan tersebut. Jika menyehatkan, makanlah. Jika bukan makanan sehat, ya jangan dimakan. Karenanya Sarah dalam buku ini menyarankan cold pressed juice dan smoothie. Keduanya tampak sama, tetapi sebenarnya berbeda.

Juice adalah sari. Jadi, maksudnya adalah sari buah tanpa ampas. Sedangkan yang ada ampasnya adalah smoothie. Pilihan mengonsumsi juice atau smoothie terletak pada fungsinya. Apakah kita butuhkan atau tidak. Karena tidak memiliki ampas, juice otomatis mudah diserap oleh tubuh.

Maksud dari cold pressed juice adalah sesuai artinya sari yang diperas secara dingin. Yaitu, juice yang dipotong dengan perlahan atau slow juicer. Itu yang dimaksud secara dingin, karena jika perlahan pemotongannya yang dihasilkan adalah dingin. Proses ini dinamakan masticating. Dengan cara begini, komposisi bermanfaat dari sayur atau buah akan tetap, sebaliknya jika dengan pemotongan yang keras dan menghasilkan panas, maka kompisisi bermanfaat itu akan hilang (halaman 22).

Sarah juga membahas gluten yang saat ini cukup marak disebutkan oleh orang-orang yang berusaha merawat kesehatan. Gluten tidak baik bagi tubuh kata banyak orang. Sedangkan, Sarah memandang bahwa soal Gluten adalah dengan mengontrol asupannya atau diseimbangkan. Karena Sarah sendiri bukan penolak gluten dan tidak anti gluten (halaman 63).

Pun begitu, Sarah tidak hanya ingin sehat sendiri, dia pun membuat kedai makan bernama Lokaloka Bistro yang pada tahun ini berubah nama menjadi Lokaloka kitchen Lab. Sarah menyediakan makanan sehari-hari, menu khusus pesanan, katering, cold pressed juices, kue, camilan dan bahan dasar dapur untuk memasak di rumah dengan mudah.

Dengan Lokaloka Sarah mengolah kamus rasanya. Dia mencoba bermain dan mengelola ubi menjadi makanan sehat dan enak. Dia pun memiliki kebun organik yang bernama Kebun Lokaloka. Kebun yang menanam dengan organik dan hasilnya digunakan untuk memasak di dapur Lokaloka Kitchen Lab (halaman 96). Tetapi sehat tidak hanya soal fisik, tetapi juga pikiran dan mental. Karenanya, Sarah mengatakan hidup adalah tentang keseimbangan dari semua variabel. Fisik, pikiran dan mental semua sehat.

Kedua, kesadaran yang ingin Sarah pantik adalah tentang kehidupan sosial. Sejak kecil Sarah oleh ibunya yang berbangsa Prancis diajak ke mana pun ibunya pergi. Meski ibunya tidak mengatakan apa maksudnya. Saat ini Sarah mencoba memahami bahwa, Ibunya ingin Sarah mengenal orang lain, dan pandai bergaul.

Selain itu, sejak kecil ibu Sarah telah mengajak Sarah untuk peduli dengan sesama. Pada saat gempa Jogja, tempat Sarah tidak mengalami keparahan. Sarah diajak ibunya berkeliling Jogja, mencari tempat yang parah dan mereka berdua bantu sebisanya. Sarah tidak hanya peduli soal bagaimana mereka hidup dengan membangun rumah. Tetapi juga tentang kesehatan mereka.

Sarah miris dengan keadaan mereka yang memakan makanan yang mengandung perisa dan MSG, bahkan bungkus makanan atau jajanan itu sampai menggunung. Akhirnya, itu yang membuat Sarah berjuang mengedukasi masyarakat untuk memakan makanan yang sehat, caranya dengan mengajak ibu-ibu gantian membuat jajanan sehat. Dia pun sadar bahwa mereka butuh dengan pendidikan. Akhirnya dia membuat PAUD.

Dalam buku ini Sarah juga membahas tentang parenting dan tekhnologi masa kini. Sarah sekali lagi, membahas tentang bagaimana hidup seimbang, sesuai kebutuhan. Misal bagaimana mengatur anak agar bisa seimbang antara bermain di luar dan bermain gadget. Sungguh menarik. Buat ibu-ibu, buku ini sangat direkomendasikan. Selamat membaca!

*dimuat di Harian Singgalang 13 Januari  2019

**Ingin memesan buku? Ke Toko Buku Hamdalah wa http://bit.ly/085335436775
gabung juga di grup
 di http://bit.ly/TokoBukuHamdalahWhatsApp

***Ohya, kalau mau mencari info tentang buku baru, resensi buku, quotes dan info kuis atau giveaway berhadiah buku, bisa gabung ke channel telegram yang saya kelola yang bernama Buka buku Buka Dunia : t.me/bukabukubukadunia