Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye

cover moga bunda disayang Allah

Ikhlas dan Sabar Menjalani Hidup

Judul                            : Moga Bunda Disayang Allah

Penulis                          : Tere Liye

Editor                           : Andriyati

Penerbit                       : Republika Penerbit

Tahun Terbit                : September 2016

Jumlah Halaman          : 306 halaman

ISBN                           :  978-602-8997-65-2

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pengajar Kelas Menulis SD Plus Al-Ishlah Bondowoso

Hidup adalah rangkaian ujian. Dalam Islam, ujian adalah bentuk seleksi Allah mencari siapakah makhluknya dari manusia yang paling baik amalnya. Karenanya, tidak ada manusia yang luput dari ujian. Baik ujian kecil, sedang hingga yang besar. Allah telah menetapkan itu semua.

Adalah Karang, hidup yatim piatu, penuh derita. Kemudian, dia membuat taman baca untuk anak-anak di sekitarnya. Dia mencintai anak-anak, dia ingin anak-anak itu memiliki masa depan yang cerah, karena merekalah generasi masa depan. Taman baca yang didirikannya semakin banyak di berbagai daerah, dan semakin banyak anak-anak yang kenal dan menyukainya.

Namun, dia kemudian pergi meninggalkan semua yang telah didirikannya dengan susah payah dan penuh cinta. Penyebabnya adalah kecelakaan yang terjadi pada anak-anak saat liburan wisata air menaiki perahu. Ada 18 anak yang dia ajak berwisata, salah satunya Qintan, anak yang cacat namun memiliki semangat untuk bisa hidup lebih baik. Badai menimpa perahu yang mereka naiki, dan akhirnya Karang tidak bisa menyelamatkan anak asuhnya.

Bukan hanya karena dia nyaris dipenjara, seandainya tidak banyak yang membela dia. Tetapi, rasa bersalah dan traumalah membuat Karang meninggalkan semua yang dia bangun. Lebih dari itu, dia juga frustasi dan berubah. Dia tidak merawat tubuhnya. Rambut gondrong, kumis, dan jambang dibiarkan. Malam hari dia keluar untuk mabuk di sebuah bar, dan paginya baru dia kembali ke sebuah rumah milik ibu-ibu gendut untuk tidur (halaman 40).

Hingga datang seseorang bernama Bunda HK. Dia memanggil Karang dengan “anakku.” Dia berharap Karang bisa membantu permasalahan yang dia hadapi. Bunda HK memiliki anak yang bernama Melati. Dulu melati anak yang lucu nan menggemaskan, bermata hitam ceri, dan berambut ikal.

Namun, sejak kejadian saat liburan di pantai, Melati berubah mengenaskan. Melati menjadi buta, tuli dan bisu (halaman 85). Sejak saat itu dia menjadi sering marah tidak jelas. Biasanya melempar benda-benda yang ada di sekitarnya hingga mengenai lantai, dinding, dan kaca, sehingga rumah menjadi ramai karena banyak yang pecah.

Sebelumnya, Bunda HK sudah banyak mengirimi Karang surat, namun Karang tidak merespon surat-surat yang sampai padanya. Dia sudah putus asa akan kehidupan dirinya sendiri. Lalu akhirnya, datanglah Bunda HK, dan juga atas saran dari ibu-ibu gendut di rumah yang dia tempati, akhirnya dia berpikir ulang dan datang ke rumah Bunda HK yang besar.

Karang pun disambut oleh Bunda HK. Namun, Bunda HK kaget karena Karang memulai pengenalannya dengan Melati dengan bentakan dan kekerasan. Tuan HK lebih kaget lagi, apalagi setelah tahu Karang membawa minuman memabukkan ke kamarnya. Tuan HK semakin marah dan langsung mengusir Karang, sebelum Tuan HK akan kunjungan kerja selama beberapa hari.

Namun, ternyata Karang tidak mau keluar dari rumah besar tersebut. Dia tetap ngotot akan mengajari Melati agar bisa hidup lebih normal. Karang kemudian sering berpikir dan tidak tidur malam mencari cara mengajari Melati yang cocok. Dia pun kembali menjadi Karang yang dulu, menjadi lebih sabar dan ikhlas dalam melatih Melati.

Hingga kemudian, dia juga bertemu seseorang yang dia kenal di rumah besar tersebut. Adalah Kinasih yang merekomendasikan Karang untuk membantu Bunda HK untuk mengajari Melati. Kinasih tahu bahwa Karang sangat mencintai anak-anak, dan dia yakin Karang bisa melatih Melati mengajari untuk hidup lebih baik. Kinasih telah mengenal Karang saat bersama mendirikan taman baca, bahkan ada rasa di antara mereka yang tak terucap.

Bagaimana kisah selanjutnya? Sungguh kisah yang sangat mengharukan, karena alangkah baiknya Anda membaca bukunya langsung saja. Buku ini sangat direkomendasikan dibaca oleh para orangtua dan guru, dan semua orang yang merasa hidupnya bermasalah dan tidak bermanfaat. Selamat membaca!

*dimuat di Jateng Pos 9 April 2017