Pelajar Sekolah Anti Narkoba Karya Dr. H. Abdul Wahib, M. Ag

Cover Pelajar Indonesia Anti Narkoba

Membasmi Narkoba Dengan Pendidikan Islam

Judul                            : Pelajar Sekolah Anti Narkoba

Penulis                          : Dr. H. Abdul Wahib, M. Ag

Editor                           : Izmir Azlan

Penerbit                       : Emir, imprint Penerbit Erlangga

Tahun Terbit                : Pertama, Agustus 2016

Jumlah Halaman          : 164 halaman

ISBN                           :  978-602-0935-41-6

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pengajar Kelas Menulis di SMPN 2 Tamanan Bondowoso

Indonesia darurat narkoba, bukanlah perkataan yang omong kosong. Dari kota hingga desa pelosok pun tak terhindar dari serbuan penyalahgunaan narkoba. Tingginya angka pengguna narkoba ini menjadikan narkoba sebagai salah satu permasalahan terbesar yang harus segera diatasi. Permasalahan narkoba ini amat kompleks, tidak hanya harus diselesaikan oleh pemerintah, tetapi juga butuh bantuan masyarakat yang bisa dimulai dari keluarga masing-masing.

Di sekolah upaya pencegahan juga sudah mulai digalakkan, dengan memasang banner bertuliskan “Narkoba No! Prestasi Yes!” Entah bagaimana respon dan hasilnya, ini termasuk upaya dari sekolah. Selama ini dalam menanggulangi musibah penyalahgunaan narkoba, sudah dilakukan di antaranya, pengurangan bahkan peniadaan persediaan zat yang dilakukan dengan melakukan penggerebekan tempat-tempat produksi narkoba, pengawasan terhadap jalur narkoba, dan pemberantasan terhadap peredaran narkoba di pasar gelap dan razia di tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat penyebaran narkoba.

Selain itu, penanggulangan lain ada pengurangan permintaan sebagai upaya pencegahan yaitu dengan cara memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba, juga pendidikan afektif untuk meningkatkan harga diri, citra diri, dan percaya diri. Terakhir, pengurangan dampak buruk dengan cara memberikan terapi bagi mereka yang sudah terlanjur terjerumus dalam narkoba, over dosis, intoksinasi akut, sindrom putus obat, dan mengalami komplikasi medis. Dalam hal ini juga rehabilitasi fisik, mental, spritual, edukasional, maupun vokasional (halaman 9).

Yang disayangkan segala upaya dari strategi di atas belum memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penyalahgunaan narkoba, yang terjadi malah semakin bertambah pengguna narkoba di negeri ini. Memang, sampai saat ini belum ada solusi yang pas untuk penanggulangan penyalahgunaan narkoba, sebagaimana disampaikan oleh Dadang Hawari.

Maka penulis buku Pelajar Indonesia Anti Narkoba, DR. Abdul Wahib, M. Ag menulis bahwa pendidikan agama insya Allah akan mampu menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Salah satunya, sebagai faktor pelindung (protective factor) bagi anak agar tidak menyalahgunakan narkoba (halaman 12).

Sebenarnya narkoba adalah obat yang digunakan untuk upaya medis dan juga penelitian ilmiah. Namun, dikatakan disalahgunakan jika pemakaian obat-obatan tidak untuk kesehatan, tetapi untuk mencari hal lain, seperti cara melarikan diri dari masalah dan untuk mendapatkan halunisasi seakan di surga (halaman 2). Memang awalnya bagi pengguna hal ini sangat nyaman, namun hal ini bisa menyebabkan ketergantungan dan penyakit yang membahayakan tubuh, seperti merusak susunan saraf pusat atau organ-organ lain seperti hati dan ginjal (halaman 34).

Nah, karena hal ini maka perlu diketahui apa saja penyebab anak-anak dan remaja menyalahgunakan narkoba. Ada dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari hubungan ayah ibu yang retak, komunikasi orangtua dan anak yang kurang efektif, adanya anggota keluarga yang mengonsumsi narkoba, keluarga yang kurang religius, teman sebaya yang menggunakan narkoba, sekolah yang kurang penjagaan dan lingkungan yang mudah untuk mendapatkan narkoba (halaman 43).

Sedangkan, faktor eksternal terdiri dari adanya gangguan kepribadian, motivasi remaja dalam menggunakan narkoba seperti ingin tahu rasanya, karakteristik fase perkembangan yang labil, cara berpikir dan keyakinan yang keliru (halaman 45). Buku ini juga dilengkapi dengan ciri-ciri anak yang menyalahgunakan narkoba seperti komunitas teman cenderung ke arah negatif sehingga tidak mau mengenalkan teman-temannya dan tidak mau kumpul dengan keluarga, menunjukkan sikap membangkang kepada orangtua, sering pulang larut malam, batuk pilek berkepanjangan juga sering pusing dan di kamar ada lilin, kertas timah, pewangi ruangan, obat-obatan, jarum suntik yang jika ditanya mengaku bukan miliknya (halaman 58).

Nah, dalam buku ini disebutkan Islam yang membawa rahmat dan mengajarkan perilaku sehat, sudah seharusnya turut berupaya dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah menyebutkan ada tiga prinsip kesehatan fisik, pertama menjaga kesehatan, kedua menjaga diri dari hal-hal yang melukai atau menyakitkan dan ketiga mengobati anggota tubuh yang sakit (halaman 94).

Maka, perlunya setiap Muslim mengetahui aturan agama dalam menjalani hidup. Dari sini, maka penyalahgunaan narkoba bisa ditanggulangi dimulai dari keluarga sebagai benteng pertama dan utama. Tak pelak buku ini bisa dijadikan pegangan untuk dikaji dan dipelajari bagaimana mengatasi penyalahgunaan narkoba, utamanya jika terjadi dalam keluarga. Buku ini sangat lengkap mulai dari definisi dan jenis-jenis narkoba, akibat penyalahgunaan narkoba, pandangan Islam terhadap narkoba, ciri-ciri pemakai narkoba, hingga peran pendidikan Islam dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Selamat membaca!