Blogtour dan Giveaway Love in Marrakech karya Irene Dyah

13131749_10206261077910831_1230958874989724095_o

Judul                            : Love In Marrakech

Penulis                          : Irene Dyah

Editor                           : Donna Widjajanto

Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit                : Pertama, Maret 2016

Jumlah Halaman          : 212 halaman

ISBN                           :  978-602-03-2526-2

Perjalanan ke mana pun, dekat atau jauh tujuannya sewajarnya selalu dilakukan dengan persiapan terlebih dahulu agar perjalannya lancar dan selamat. Seperti hendak ke mana tujuannya, apa saja yang dibutuhkan, berapa dana yang harus disiapkan dan lain-lain. Bagi seorang traveller dan khususnya pekerja yang berkaitan dengan dunia travelling seperti travel writer hal tersebut wajib dilakukan.

Beda halnya dengan Nada, kepergiannya atau tepatnya kabur yang dia lakukan dari rumah untuk suatu hal yang cukup aneh. Mengapa aneh? Nada ingin kakaknya-Tristan tidak melanjutkan rencana pernikahan dan mencari dirinya, meski dia berkali-berkali meyakinkan diri bahwa kakaknya tidak akan bingung dan mencari adiknya yang tiba-tiba hilang dari peredaran.

Pernikahan Tristan bukan kebahagiaan bagi Nada. Tristan bukan sekadar kakak, namun juga sahabat teman curhat sekaligus orangtua kedua bagi Nada. Jadi, pernikahan kakaknya bagaikan jalan yang akan membuat kakaknya hilang atau direbut oleh orang lain. Dia tidak mau hal itu terjadi. Padahal, ya padahal pernikahan adalah kebahagiaan bagi Tristan. Tetapi, Nada yang meski baru saja lulus kuliah masih mempertahankan sikap manja, kurang pengertian, berpikir irasional kekanakan dan egois.

Karena rengekan dan permintaan Nada agar Tristan tidak menikah dengan wanita yang baru dikenal itu gagal, akhirnya Nada pun tanpa berpikir lama, pergi atau lebih tepatnya kabur ke negeri jauh, Marrakech atau Maroko. Dia hanya berpikir tempat yang jauh, yang sekiranya tidak bisa dijangkau oleh kakaknya dan tidak sulit mencari makanan yang halal, akhirnya Maroko pilihannya. Meski dia kurang persiapan juga tidak ada tujuan, akan ke mana jika telah sampai di Maroko (halaman 13). Sehingga, perjalanan jauhnya itu hanya untuk pindah tidur di ruang inap di Maroko, sungguh aneh.

Untung saja Nada bertemu dengan Haykal. Pertemuan yang mengejutkan, Nada menganggap Haykal penguntit atau bahkan pencuri, sehingga Nada memukul Haykal dengan tasnya. Namun, meski begitu dalam berjalannya waktu mereka bisa semakin dekat. Karena Haykal orangnya lebih dewasa dan juga suka menggoda sikap kekanakan Nada.

Haykal adalah seorang travel writer, dia sedang menjadikan Maroko sebagai obyek yang akan dia rekam dengan kamera dan melalui tulisan. Melihat orang Indonesia juga sedang berada di negeri jauh dari tanah air, Haykal pun ingin berkenalan. Alih-alih dapat sambutan hangat, dia malah mendapat pukulan yang menyakitkan dari sebuah tas.

Setelah mereka berdua cukup dekat, Nada pun tanpa sungkan dan khawatir curhat kepada Haykal. Nada juga bisa keluar dari tempat dia menginap dan menikmati perjalanannya di Maroko, karena Haykal mengajaknya ke tempat-tempat menarik di Maroko. Sambil memotret dan menulis tempat-tempat yang menarik, dengan senang hati Haykal menemani perjalanan Nada. Selama perjalanan, Nada seakan kembali mendapatkan semangatnya dengan senyum manis dan ceria yang hal itu disukai oleh Haykal. Namun ada satu hal yang membuat Nada kesal selama perjalanan, yaitu Haykal kadang tiba-tiba hilang dengan alasan  menemukan sesuatu yang harus segera diabadikan dalam kamera jadi harus segera dipotret.

Selain hal tersebut ada satu hal fatal yang membuat Nada menjadi tidak percaya kepada Haykal seperti kecurigaanya ketika pertama kali bertemu, karena rahasia Haykal terbongkar. Rahasia apa itu?

Ini novel pertama karya Mbak Irene Dyah yang saya baca, dan novel ini juga yang pertama kali saya baca dari empat buku seri Around The World With Love. Novel yang menurut saya idenya sederhana bahkan agak klise. Namun masih menyimpan misteri seperti labirin jalanan souk atau pasar di Maroko. Selain itu, novel ini memiliki nilai lebih lain seperti Mbak Irene mampu membawa pembaca mengetahui isi kepala kedua tokoh utama, karena kedua tokoh secara bergantian menarasikan cerita. Sudut pandang ini cukup sulit jika tidak jeli dan karakter tokoh tidak benar-benar didalami, namun Mbak Irene berhasil dan membuat novel ini menjadi menarik dan membuat penasaran pembaca. Jika saya perhatikan, beberapa tokoh dari seri Around The World ini kok hampir sama ya profesinya, tidak jauh dari fotografer dan penulis. Apa ada janjian? Atau keinginan editor dan penerbit?hehe Itulah menariknya seri ini!

Ada beberapa petikan menarik dalam novel ini:

  1. Bagaimana mungkin kamu tahu bakal berhasil atau gagal, kalau belum mencoba? Sebelum berusaha, kamu sudah memvonis bahwa kamu akan gagal. Kita kan tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kenapa tidak berusaha dulu? Kita kan bukan Tuhan! (halaman 14)
  2. Wanita memang makhluk membingungkan yang memiliki sekitar dua juta kanal emosi. Setiap saat bisa marah, tertawa, sedih, panik, membeku, ketakutan…. (halaman 142)
  3. Berlatihlah melepaskan orang-orang yang kamu sayangi. Kita bukan pusat dunia. Tidak bisa selamanya memaksa orang-orang itu beredar mengelilingimu, seperti planet mengitari matahari (halaman 152).
  4. Diamnya seorang lelaki itu bukan berarti tidak peduli. Serius. Coba pikir baik-baik, selama ini, apa iya perhatian padamu bisa diukur dengan banyaknya jumlah kata yang dia sampaikan? Pasti tidak, bukan? Lain halnya dengan wanita. Mamaku, cerewet minta ampun. Itu caranya menunjukkan perhatian. Seperti kamu. (halaman 160)
  5. Jangan berharap terlalu tinggi. Jatuhnya sakit nanti. (halaman 179)

Pengin baca novel ini? Yang ingin memiliki kesempatan untuk dapatkan buku keren ini secara gratis, simak-simak persyaratannya baik-baik ya!

  1. Memiliki alamat (rumah) di Indonesia. Nah, WNI yang domisili lagi di luar negeri boleh ikut kok, asal ada alamat di Indonesia.
  2.  Follow twitter @muhrasyidridho, @aikairin
  3. Follow blog ini, bisa via email, wordpress atau bloglovin.
  4. Sebarkan link Giveaway ini di semua media sosialmu. Khusus di twitter, mention @muhrasyidridho hashtag #GALoveInMarrakech
  5. Jawab pertanyaan di kolom komentar dengan nama, twitter dan kota tinggal, cukup sekali saja. Pertanyaannya adalaah: Kalau kamu jadi travel writer, daerah atau negeri mana yang ingin kamu tulis dan abadikan menjadi foto? Berikan alasanmu juga ya! 🙂
  6. Setelah selesai menjawab, segera tweet, “Saya sudah ikutan giveaway #GALoveInMarrakech yang lain ikutan!” dengan mention @muhrasyidridho & @aikairin
    Giveaway ini diadakan mulai tanggal 9 Mei-14 Mei jam 12 Malam. Cukup lama kan? pemenang akan dipilih dari jawabannya ya, jadi jawablah sesuai prosedur, sebaik mungkin (unik, lain daripada yang lain), jangan asal dan jangan lupa berdoa :)13115422_10207986115744772_48014173_n

***

Saya ucapkan terima kasih yang banyak kepada para Sahabat Pecinta Buku yang sudah ikutan GA Love In Marrakech ini. Jawabannya asyik-asyik, bikin saya bingung siapa yang jadi pemenang 😀

Terima kasih sekali lagi yang banyak ya bagi semua peserta GA, maaf saya harus memilih salah satu dari kalian menjadi pemenang.

Dengan berbagai pertimbangan, saya memilih yang menurut saya paling  dan inilah satu peserta GA Love In Marrakech yang beruntung :

andthewinneris

Paramudika Handayani | @ParamudikaH | Padang

Selamat bagi pemenang silakan kirim email ke penulispembelajar@gmail.com dengan subjek Pemenang GA Love In Marrakech. Di tubuh email tulis nama lengkap, alamat lengkap dan no hape ya. Semoga buku segera sampai dengan selamat dan kamu nggak bosan untuk membaca dan mampir ke blog ini:)

Bagi yang belum menang, jangan bersedih hati,  masih ada satu kesempatan untuk dapatkan buku Love In Marrakech di blog Intan  http://www.ketimpukbuku.com/. Cek jadwalnya di ebanner bawah ini ya!:)

13147755_10206261023109461_2899037571555426070_o

Yuk ikutan, Blogtour dan Giveaway Around The World With Love buku Love In Edinburgh https://ridhodanbukunya.wordpress.com/2016/05/16/blogtour-dan-giveaway-love-in-edinburgh-karya-indah-hanaco/ 😀

Semangat membaca!