Tukang Singkong Naik Haji Karya Satria Nova

cover Tukang Singkong Naik Haji

Hidup Berkah Dengan Bersedekah

Judul                            : Tukang Singkong Naik Haji

Penulis                          : Satria Nova

Editor                           : Abu Mumtaza

Penerbit                       : Mizania

Tahun Terbit                : Pertama, Februari 2017

Jumlah Halaman          : 196 halaman

ISBN                           :  978-602-418-083-6

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pengajar Kelas Menulis SD Plus Al-Ishlah Bondowoso

Hidup di dunia adalah nikmat Allah yang tiada terkira, semua ini perlu disyukuri oleh setiap manusia. Bersyukur kepada Allah, tidak hanya dengan lisan mengucapkan hamdalah, tetapi juga dengan perbuatan yaitu dengan berbagi kepada sesama. Dalam Islam selain ada syariat zakat yang wajib, ada juga yang disebut dengan sedekah.

Allah memerintahkan kepada setiap Muslim untuk bersedekah, meskipun dalam keadaan sulit. Firman Allah Swt dalam surat Ali ‘Imran ayat 133-134, “Dan bersegaralah kamu kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan orang lain). Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Bersedekah memiliki banyak keutamaan, bahkan seorang yang telah meninggal meminta dihidupkan kembali hanya karena ingin bersedekah terlebih dahulu. Hal ini ada dalam Firman Allah Surat Al-Munafiqun ayat 10, “Dan Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih.”

Dalam buku Tukang Singkong Naik Haji karya Satria Nova, dia memaparkan beberapa keutaman sedekah. Seperti Mendapat pahala yang besar, rezeki semakin bertambah, menghapus dosa, memperoleh kedudukan yang tinggi, menyembuhkan penyakit, mencegah azab neraka, mendapat naungan di padang mahsyar, pahalanya terus mengalir, membuat hati menjadi lapang (halaman 30-41).

Lalu bagaimana jika sudah tidak punya harta sama sekali? Apakah bisa bersedekah? Jawabannya adalah, bisa. Karena, sedekah tidak harus dengan harta (halaman 51). Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 263, “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Pengampun.” Rasulullah Saw. juga bersabada, “Semua kebaikan adalah sedekah (HR Al-Bukhari).

Semua keutamaan di atas, juga benar-benar terjadi. Ada banyak kisah nyata, yang bisa membuat kita untuk merenung dan semakin semangat untuk beramal shalih dan bersedekah. Adalah Pak Agus dan istri mencari pengobatan untuk anaknya yang memiliki penyakit di tenggorokannya.

Dibawanya putri kesayangannya ke berbagai rumah sakit dan dokter, tetapi hasilnya nihil dan bahkan sakit anaknya bertambah parah. Pak Agus sangat memikirkan penyakit anaknya mengapa tidak kunjung sembuh, sampai lupa mengurusi diri sendiri. Hingga kemudian ada seorang shalih yang menghubungi, kemudian menyampaikan hadits Nabi yang berbunyi, “Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah.”

Pak Agus pun menjawab, “Saya telah banyak bersedekah.”

Temannya yang shalih itu pun berkata lagi, “Sedekah kali ini kamu niatkan untuk mengobati anakmu.”

Pak Agus pun melakukan saran orang shalih tersebut. Dia melakukan sedekah sekadarnya kepada satu orang yang membutuhkan. Tetapi, masih belum ada hasil. Kemudian, orang shalih itu berkata kepada Pak Agus, “Engkau adalah orang yang beruntung diberi nikmat dan karunia Allah yang sangat banyak, hendaknya engkau bersedekah sebanding dengan banyaknya hartamu.”

Akhirnya, dia memenuhi mobilnya dengan beras, ayam, dan bahan-bahan sembak serta makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak. Kemudian, dia membagikan lagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Dan keajaiban turun, anaknya tidak perlu suntik lagi, anaknya sudah sembuh total.

Pak Agus yakin bahwa karena sedekah yang diridhai oleh Allah, penyakit anaknya sembuh. Dia pun terus istiqamah bersedekah khususnya berupa wakaf. Anaknya tidak sakit-sakit lagi selama tiga tahun, hidupnya dan keluarganya menjadi berkah. Masya Allah, luar biasa, kisah ini ya. Tak pelak buku ini layak dikaji oleh Anda semua. Karena berisi narasi yang menumbuhkan semangat beramal shalih dan bersedekah. Selamat membaca!