Ada Pelangi Di Balik Hujan karya Satria Nova

cover ada pelangi di balik hujan

Ada Kemudahan Di Balik Kesulitan

Judul                            : Ada Pelangi Di Balik Hujan

Penulis                          : Satria Nova

Editor                           : Abu Mumtaza

Penerbit                       : Mizania

Tahun Terbit                : Pertama, September 2016

Jumlah Halaman          : 206 halaman

ISBN                           :  978-602-418-079-9

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pengajar Kelas Menulis SD Plus Al-Ishlah Bondowoso

Suatu ketika ada orang menawarkan jasa, ternyata penipuan. Di lain waktu lagi, badan yang awalnya sehat-sehat saja, kemudian menjadi sakit. Begitulah, kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan tidak luput dari masalah. Dalam Islam masalah atau musibah itu bisa disebut sebagai ujian dari Allah Swt.

Setiap manusia tidak ada yang pernah luput dari ujian, bahkan utusan Allah Nabi dan Rasul juga Allah uji. Ujian itu untuk menyeleksi siapakah yang manusia pilihan yang paling baik amalnya. Nabi Adam dan Hawa diuji dengan perpisahan mereka ketika diturunkan ke muka bumi (halaman 193), namun dengan sabar akhirnya mereka bertemu. Nabi Isa diuji dengan buruknya perlakuan kaum romawi. Begitu juga Nabi Muhammad diuji dengan kerasnya permusuhan kaum Quraisy.

Merasakan sedih saat mendapatkan ujian dari Allah, itu wajar. Namun tidak boleh sedih yang berlebihan, karena Allah juga memberikan ujian sesuai dengan kemampuan. Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 286, “Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Dalam firman Allah yang lain di surat Al-Taubah ayat 40, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita.” Nah, karena Allah selalu bersama makhluknya. Maka, yang harus dilakukan ketika mendapat ujian adalah berdoa kepada-Nya. Meminta agar sanggup memikul ujian.

Jika nanti akhirnya ujian bisa diselesaikan, maka seorang tersebut naiklah tingkatan ke level berikutnya yang lebih baik (halaman 153). Seperti filosofi guci. Guci yang indah itu tidak langsung jadi, tetapi melalui proses yang cukup lama. Dari tanah liat, kemudian diputar di sebuah roda. Dilanjutkan dengan ditinju, disodok, dipukul dan dibanting. Setelah itu dimasukkan ke perapian untuk dipanaskan. Selesai dipanaskan, kemudian didingankan dan dicat. Kemudian dipanaskan lagi, di perapian yang lebih panas. Terakhir didinginkan dan jadilah guci yang cantik (halaman 138).

Filosofi guci ini adalah bahwa kehidupan seringkali tidak mudah, ada halangan, sakit, dan ujian, seperti pembuatan guci. Namun, semua itu hanya sementara. Karena, jika bisa melalui semua kesulitan dan ujian, maka seseorang akan menjadi seperti guci tersebut. Indah atau akan naik level dan mendapatkan kebahagiaan.

Lalu, bagaimana cara menghadapi ujian? Pertama, berdoa kepada Allah. Firman Allah di surat Al-Baqarah ayat 186, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, katakanlah sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia memohon kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka mendapat petunjuk (bimbingan).”

Cara berdoa bisa dengan tawasul. Seperti kisah yang masyhur tiga orang yang masuk gua, kemudian bisa keluar karena bertawasul kepada Allah. Pertama, tawasul yang diperbolehkan ada tiga. Bertawasul dengan nama dan sifat Allah. Kedua, tawasul dengan amalan shalih yang pernah dilakukan. Dan terakhir, tawasul dengan doa orang shalih yang masih hidup dan mendengar doa kita (halaman 136).

Kedua meminta tolong kepada Allah, dengan shalat dan sabar. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 153, “Wahai orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” Shalat selain bernilah ibadah tetapi juga dapat menenangkan diri. Dengan shalat maka derajat seseorang yang melakukan akan naik, dan dapat mengobati kekalutan dan obat manjur untuk berbagai macam penyakit (halaman 116).

Sabar menurut Satria Nova, adalah terus bertahan dalam perjuangan. Sabar adalah orang yang menghadapi berbagai kesulitan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang besar. Bersabar tidak sekadar bersabar, tetapi dengan keyakinan akan diberi oleh Allah kemudahan (halaman 119).

Ketiga, beristighfar. Berisitghfar adalah meminta ampun kepada Allah. Karena kesulitan dan masalah yang ada tidak hanya ujian dari Allah, tetapi juga bisa menjadi peringatan atau bahkan azab bagi hamba-Nya (halaman 101). Dengan beristighfar, insya Allah akan Allah berikan jalan keluar atas segala masalah nantinya. Rasulullah bersabda, “Barang siapa senantiasa beristighfar, Allah pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan, serta Allah akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).”

Dengan demikian buku Ada Pelangi di Balik Hujan ini sangat bermanfaat bagi banyak orang, utamanya untuk anak muda saat ini yang suka galau. Semoga dengan membaca buku ini, akan mendapatkan pemahaman yang baik dalam memaknai kesulitan, kesedihan, cobaan dan ujian. Selamat membaca!

*dimuat di harian singgalang 9 April 2017