Blog Tour Misteri Patung Garam Hari Kedua: Resensi Buku dan Giveaway

Hidup Tenang Dengan Mendekati Tuhan

Judul                            : Misteri Patung Garam

Penulis                          : Ruwi Meita

Penerbit                       : Gagas Media

Editor                          : Sulung S. Hanum & Jia Effendie

Tahun Terbit                : Pertama, 2015

Jumlah Halaman          : 278 halaman

ISBN                           :  978-979-780-786-3

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Pendiri Klub Pecinta Buku Booklicious.

Kiri Lamari adalah seorang polisi yang berprestasi. Saat bekerja di Unit Identifikasi Sat Reskim Polres Bojonegoro (halaman 30), Kiri bisa mengungkap kasus pembunuhan segitiga biru. Kasus pembunuhan seorang bos, dan anak lakinya yang dibunuh oleh pembantunya sendiri. Lalu potongan mayat mereka berdua dimasukkan ke dalam karung bergambar segitiga biru. Berkat prestasi tersebut Kiri dipindahkan bertugas di Surabaya.

Baru pindah ke Surabaya dia sudah disambut dengan kasus pembunuhan. Seorang pianis mati mengenaskan. Duduk di depan pianonya, dengan bibir terjahit. Matanya terbuka seperti dipaksa, bola matanya rusak. Memakai rambut palsu merah panjang serta otak dan organ tubuh lainnya berceceran keluar. Tubuhnya seperti patung, yang dilumuri dengan garam dan ada simbol yang ditulis oleh pembunuh (halaman 34).

Belum lama kematian misterius sang pianis, seorang pelukis juga mati. Kematian sang pelukis duduk memegang kuas dan menghadap kanvas. Lubang mata tanpa bola mata, bibirnya mengisut dan bibirnya mencuat. Mayat pelukis juga memakai wig warna merah di kepalanya. Meski mayatnya lebih mengerikan dari korban sebelumnya, namun memiliki motif pembunuhan yang sama. Termasuk adonan garam yang melumuri mayat dan ada simbol sebagai jejak yang ditinggalkan pembunuh (halaman 82).

Pembunuh sekaligus pematung garam belum ditemukan, dia beraksi lagi dengan membunuh seorang juru masak. Meski ada perbedaan motif pembunuhan, namun jejak adonan garam dan simbol  tetap ditemukan. Kiri menyangka ini hasil ‘karya’ pembunuh yang sama dengan dua kasus sebelumnya (halaman 155).

Bagaimana kisah selanjutnya? Baca langsung novelnya aja ya! 🙂

*

Nah, ini resensi saya atas novel keren ini, yang pernah dimuat di Harian Singgalang 19 April 2015. Ini penampakannya.

IMG_20150418_0001

*

Sesuai judul postingan ini selain resensi buku atas novel keren ini, juga ada giveaway. Giveaway ini berhadiah satu novel Misteri Patung Garam langsung dikirim oleh penulisnya, Mba Ruwi Meita plus tanda tangannya. Asyiik kan? 😀

Yang ingin memiliki kesempatan untuk dapatkan novel keren ini secara gratis, simak-simak persyaratannya baik-baik ya!

1. Memiliki alamat (rumah) di Indonesia. Nah,  WNI yang domisili lagi di luar negeri boleh ikut kok, asal ada alamat di Indonesia.
2. Follow blog ini, bisa via email, wordpress atau bloglovin.
3. Follow twitter @muhrasyidridho, @RuwiMeita25 @gagasmediaLike FanPage KIRI Lamari 
4. Sebarkan link Giveaway ini di media sosial, khusus di twitter, mention @muhrasyidridho @RuwiMeita25 dan @gagasmedia dengan hastag #MisteriPatungGaram

5. Baca seluruh postingan Blog Tour Misteri Patung Garam dan beri komentar ya, dishare lebih baik… (via fesbuk, twitter dll)

6. Jawab pertanyaan di kolom komentar dengan nama, twitter dan kota tinggal, cukup sekali saja. Pertanyaannya adalaah:

Apa yang terlintas dipikiranmu jika disebut kata patung?

cover Blog Tour Misteri Patung Garam

Giveaway ini diadakan mulai tanggal 28 April-3 Mei 2015 jam 12 malam  (cukup lama kan?). Nanti pemenang akan dipilih dari jawabannya ya, jadi jawablah sesuai prosedur sebaik mungkin (unik, lain daripada yang lain), jangan asal dan jangan lupa berdoa 🙂

Selamat mengikuti dan semoga kamulah yang beruntung 🙂