Great Stories Of The Qur’an karya Syekh M.A. Jadul Maula

Inspirasi Dari Bapak Para Nabi

Judul                            : Great Stories Of The Qur’an cover buku Great Stories of the Quran

Penulis                          : Syekh M.A. Jadul Maula

Penerjemah                  : Abdurrahman Assegaf

Editor                           : Hermawan Aksan, Miranda Harlan

Penerbit                       : Zaman

Tahun Terbit                : Cetakan I, 2015

Jumlah Halaman          : 672 halaman

ISBN                           :  978-602-1687-34-5

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Lulusan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso

Haji adalah rukun Islam kelima bagi setiap umat Islam dengan melakukan ziarah ke rumah Allah, yang dibangun oleh bapak para Nabi, Ibrahim as. Dalam pelaksanaannya, ibadah haji banyak disebut sebagai napak tilas atas teladan dari Nabi Ibrahim. Jika ditelisik, dalam Al-Qur’an sungguh banyak disebutkan kisah-kisah tentang keteladanan Nabi Ibrahim yang memukau.

Dalam buku Great Stories Of The Qur’an karya Syekh M.A. Jadul Maula, disebutkan banyak kisah-kisah inspiratif dalam Al-Qur’an. Salah satunya, adalah kisah Nabi Ibrahim. Dalam perjalanannya, Ibrahim selalu mengalami ujian namun tetap bersabar dan taat kepada Allah. Sekiranya, ada beberapa ujian Allah kepada Nabi Ibrahim yang disebutkan dalam buku ini yang akan menginspirasi para pembaca.

Pertama, ketika Nabi Ibrahim as. ketahuan telah menghancurkan patung-patung sesembahan rakyat Babilonia, maka Rakyat Babilonia pun membakar Nabi Ibrahim dengan api yang sangat besar menyala. Nabi Ibrahim sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah atas upaya dakwahnya kepada rakyat Babilonia. Beliau pun berserah diri kepada Allah dan akhirnya, yang api besar yang menyala-nyala malah terasa dingin dan tentu saja tidak membakar Nabi Ibrahim. Kisah ini bisa dibaca di dalam Al-Qur’an surat al-Anbiya’ ayat 68-73, selain itu ada juga pada surat al-Shaffat ayat 97-99 (halaman 84).

Kedua, Nabi Ibrahim as. beberapa kali harus melakukan hijrah karena intimidasi, gangguan, dan iri serta dengki baik dari rakyat biasa ataupun penguasa daerah yang beliau tinggali. Ketika di Babilonia, intimidasi dan gangguan tidak hanya dilakukan oleh rakyat yang marah karena berhala yang mereka anggap tuhan dihancurkan, tetapi juga dilakukan oleh Raja Namruz yang takut kekuasannya juga diambil alih oleh Ibrahim as. Karena intimadasi itulah Ibrahim as. hijrah ke Palestina. Berdakwah di sana, dan tidak kondusif Ibrahim bersabar dan kembali hijrah ke Mesir. Di Mesir diganggu oleh Fir’aun, dan kembali lagi hijrah ke Palestina. Meski begitu, Nabi Ibrahim tetap bersabar atas ujiannya, dan terus mendakwahkan agama Allah.

Ketiga, ujian Nabi Ibrahim berupa akan kehilangan para keluarganya. Selain kisah Nabi Ibrahim yang taat kepada perintah Allah untuk menyembelih anaknya Ismail as. yang masyhur, ada pula kisah Nabi Ibrahim as. yang diuji dengan akan direbutnya Sarah istri tercintanya oleh penguasa Mesir, Fir’aun. Nabi Ibrahim as. bersabar dan tawakkal kepada Allah, akhirnya istri tercintanya pun dikembalikan kepadanya oleh Fir’aun. Hal ini berkat pertolongan Allah Swt, dengan memberi memberi kepada Fir’aun untuk mengembalikan Sarah kepada Ibrahim (halaman 102).

Selain itu Nabi Ibrahim as. juga diuji dengan harus meninggalkan istrinya dan anak tercintanya yang masih kecil, Ismail di padang pasir yang gersang juga tak berpenghuni. Ibrahim pun mentaati perintah Allah dengan tawakkal dan sabar, serta menyuruh istrinya juga tawakkal kepada Allah. Karena ketaatan keluarga Ibrahim as. kepada Allah, akhirnya tanah gersang tersebut mengalir mata air abadi yang bernama zamzam dan kemudian ramai orang datang ke sana. Kemudian di sana pula, Ibrahim melaksanakan perintah Allah membangun rumah Allah yang sekarang menjadi kiblat umat Islam, Kakbah (halaman 122).

Sungguh amat berat, jalan hidup Nabi Ibrahim as. Tetapi, beliau tetap taat dan tetap meyakini Allah Swt. Bandingkan dengan kita, kehilangan pacar sudah galaunya minta ampun, coba bayangkan bagaimana kalau kita yang dibakar atau kita yang diperintah untuk membunuh anak yang kita sayangi. Sangat berat bukan ujian Nabi Ibrahim?

Karenanya, dalam bacaan shalawat, ada kalimat di mana kita meminta keselamatan dan keberkahan untuk Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Allah memberikan keselamatan dan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Hal ini karena memang Nabi Ibrahim as. dan keluarganya telah dikarunia keberkahan oleh Allah Swt atas ketakwaan, keimanan, dan ketaatan yang luar biasa.

Buku 672 halaman ini tidak hanya menceritakan kisah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan nabi-nabi lainnya saja, tetapi kisah-kisah dalam Al-Qur’an lainnya selain Nabi, seperti kisah ashabul kahfi, kisah tentang mubahalah, kisah Zulkarnain dan lainnya. Dengan demikian, buku inspiratif ini sangat cocok untuk dibaca setiap Muslim, agar mengetahui kisah-kisah dalam Al-Qur’an yang nyata dan inspiratif, bukan hanya kisah-kisah karya manusia. Sehingga, memberi perubahan pada hidup diri sendiri dan sesama. Selamat membaca!

Resensi Great Stories of The Quran di Koran Pantura 31 Maret 2016

*dimuat di Koran Pantura 31 Maret 2016

6 respons untuk ‘Great Stories Of The Qur’an karya Syekh M.A. Jadul Maula

  1. Gusti 14 April 2016 / 13:38

    Wah, kisah sejarah Nabi tapi diceritakan secara naratif kaya novel gitu ya?

    Suka

Silakan Tinggalkan Jejak