Komik Corat-Coret: Made in Indonesia

Mengekspresikan Cinta Indonesia Melalui Komik

Judul                            : Komik Corat-Coret: Made in Indonesia

sumber: mizanstore.com
sumber: mizanstore.com

Karya                          : Wahyu Aditya, dkk

Pemeriksa Aksara        : Mia

Penerbit                       : Penerbit Bentang Komik, Yogyakarta.

Tahun Terbit                : Cetakan I, November 2014

Jumlah Halaman          : 216 halaman

ISBN                           :  978-602-1383-28-5

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pegiat di Bondowoso Writing Community

Beragam cara untuk mengekspresikan bahwa kita cinta pada Indonesia. Dari bangga memakai kaos “I Love Indonesia!” hingga berprestasi dengan berbagai karya. Salah satu cara yang ditempuh Wahyu Aditya untuk mengungkapkan cintanya pada Indonesia adalah membuat buku komik dengan judul Komik Corat-Coret: Made in Indonesia.

Buku ini dikemas dengan konsep scratch book, yang terdiri dari enam bab. Buku komik ini memuat komik karya 36 komikus, dengan berbagai tema keindonesiaan dari perayaan HUT RI hingga serangkaian hot topic di Indonesia. Cerita-cerita komik dalam buku ini selain lucu namun juga menyindir secara halus.

Bab pertama adalah 100% Indonesia, salah satu cerita dalam komik ini berjudul underwater wedding karya Teguh Wicaksono. Komik ini menceritakan gaya pernikahan di California ada yang di bawah air, dengan maksud agar lebih sensional dan penuh kenangan. Namun, di Indonesia kalau ingin mengikuti gaya pernikahan di bawah air (laut) tak perlu ke laut, karena di Indonesia banyak daerah yang sudah terbiasa banjir. Jadi di rumah sendiri saja, kadang sudah banyak air karena kebanjiran seperti di Kalideres. Miris ya? Makjleb deh sindirannya!

Bab kedua, adalah Tanah Air Saat Ini. Salah satu cerita dalam bab ini adalah tentang makan makanan di restoran Korea. Tokoh dalam cerita, ingin makan di restoran tersebut karena tertarik dengan makanan Korea yang sepertinya enak. Ketertarikan mereka berawal dari menonton serial Korea, di restoran tersebut mereka memesan bulgogi dan bibimpap. Lalu apa yang terjadi? Ternyata lidah mereka tidak cocok dengan makanan Korea. Walhasil, makanan Korea yang belum habis itu mereka tinggalkan dan mereka makan di warung lalapan. Di Warung lalapan mereka malah nambah. Itulah, lidah lokal memang tidak pernah bohong 😀

Bab ketiga adalah I Love Indonesia. Salah satu komik yang menarik dalam bab ini berjudul cinta Indonesia. Komik ini bercerita tentang dua anak muda yang janjian akan nongkrong bareng. Salah satu dari mereka mengajak nongkrong dengan memakai baju batik. Nah, temannya tidak mau karena memakai batik itu gaya kampungan dan selera kakek-kakek. Namun, yang menolak memakai batik ini malah marah-marah di sosial ketika tahu budaya Indonesia diklaim oleh negara lain. Padahal dia sendiri tidak menjaga budaya Indonesia. Nah, karenanya tidak cukup marah dan protes ketika budaya kita diklaim oleh negara lain. Kita juga harus melestarikannya, misal memakai batik dengan bangga.

sumber: kdri.co
sumber: kdri.co

Komik-komik karya Gembolers (sebutan khas bagi partisipan KDRI-Kementerian Desain Republik Indonesia) dalam buku ini mengajak pembaca untuk mencintai Indonesia dengan cara dan dari sisi yang berbeda. Dalam buku ini juga masih ada tiga bab lain yang terdiri dari banyak komik strip yang menarik. Sengaja tidak saya sebutkan agar Anda jadi penasaran. Selamat membaca! 😀