First Time in Beijing

Kisah Cinta Chef Indonesia di Beijing

cover First Time in Beijing
cover First Time in Beijing

Judul                            : First Time in Beijing

Penulis                          : Riawani Elyta

Penerbit                       :Bukune

Tahun Terbit                : Pertama, April 2013

Jumlah Halaman          : 342 halaman

ISBN                           :  978-602-220-0997

Peresensi                     :Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta  Buku Booklicious, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

            Lisa sejak kecil tinggal di Indonesia bersama ibunya. Tanpa seorang ayah dan sanak suadara lainnya. Lulus SMA sederajat di Indonesia, ibunya meninggal. Karena taka da seorang pun yang akan menemaninya di Indonesia, terpaksa dia mau datang ke negeri yang jauh dari tanah air yang membesarkannya, untuk bertemu ayahnya dan keluarga tirinya. Cina, seperti gambar yang indah di sampul buku berikut tulisan yang menjadi judulnya, First Time in Beijing. Sebagai jalan yang mungkin bisa menghapus kesendiriannya.

            Namun, apa yang diharapnya sejak awal sudah tidak mengenakkan hatinya. Ketika ayahnya menjemput Lisa di Bandara, mereka cuma bicara sekadar sapaan dan keadaan selama perjalanan. Hubungan mereka terasa sekali masih kikuk antara satu dan lainnya.

            Pertama kali tinggal di Beijing berarti dia harus banyak belajar baik bahasa, budaya, keadaan sekitar dan tetangga, termasuk tentang ayah dan keluarga tirinya. Karena memang semua itu benar-benar asing baginya. Dia mencoba membuat hubungan yang baik dengan istri ayahnya di China yang biasa dia panggil Vivian dan kedua anaknya yang sudah kuliah Lee dan Kie Ce juga Hui Ying yang masih kecil.

            Atas inisiatif ayahnya Lisa harus kursus bahasa China agar bisa berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungan barunya. Selain itu dia harus mempelajari apa yang dulunya sewaktu di Indonesia ibunya tidak pernah mengajari, hal itu adalah memasak.

            Ini sebagai upaya melakukan apa yang ayahnya minta. Karena tiba-tiba Shan Restaurant, Asian Food & Beverage yang dikelola ayahnya kelak akan dilimpahkan kepadanya. Lisa cukup bimbang akan bisa atau tidak, karena dia memang tidak bisa memasak apapun dan juga dia belum lama tinggal di Negeri Tirai Bambu tersebut. Dia bertanya-tanya kenapa harus dia yang mengganti profesi ayahnya kelak?

            Dia yang sebenarnya juga ingin kuliah harus iri kepada saudara tirinya Lee dan Kie Ce. Mereka hanya meminati komputer dan tidak ada minat sekalipun terhadap memasak. Walhasil, Lisa harus bekerja keras agar bisa membuat ayahnya bahagia.

            Penulis novel ini memberi tokoh utama yang akan menemani Lisa dalam belajar memasak, dia Daniel. Dia salah satu chef andalan ayahnya, dari beberapa chef yang bekerja di sana cuma Daniel yang akrab dengan Lisa.

            Selain Daniel ada Alex, mahasiswa yang berasal dari Indonesia yang nyambi menjadi pemandu sebuah perusahaan perjalanan di China. Alex langsung akrab dengan Lisa dan selalu dan ketika bertemu dengannya Lisa selalu nyaman. Ternyata kedekatan tersebut membuat Daniel cemburu.

            Suatu ketika Daniel yang sulit mengungkapkan cinta dengan kata-kata, memberikan sebuah cincin kepada Lisa. Namun, Lisa menolak dan menganggap bahwa anggapan Daniel bahwa Lisa juga mencintai dirinya itu hanya salah paham (halaman 224-225). Konflik bermula di titik ini.

            Tersebab hal tersebut, Daniel memutuskan untuk pindah kerja ke tempat yang lebih mahal. Akhirnya, Lisa harus menjadi koki yang menggantikan Daniel. Di sinilah Lisa mulai merasa bahwa dia membutuhkan Daniel dan mulai menyadari bahwa dia juga memiliki rasa yang lebih daripada sekedar teman kepada Daniel. Kelak, juga akan terungkap tersebab ayahnya sakit kanker maka restoran Shan harus segera diberikan kepada Lisa tanggung jawabnya (halaman 274-275). Hal tersebut yang membuat ayahnya meminta Lisa bisa memasak pula.

            Riawani termasuk penulis yang banyak menerbitkan novel dan sering memenangkan lomba. Tak pelak novel yang termasuk dalam proyek ‘Setiap Punya Cerita’ Penerbit Gagas Media dan Bukune ini menarik untuk dibaca. Dengan alur maju mundur, pembaca akan diajak oleh penulis jalan-jalan ke negeri Cina. Penulis buku Ping! ini sukses menghidupkan latar dalam novel. Hingga seakan-akan benar-benar berada di Tembok Cina dan tempat-tempat pariwisata lainnya di Cina.

Buku setebal 342 halaman ini tidak hanya berbicara tentang cinta dan jodoh yang tidak akan lari ke mana, namun juga tentang pasutri yang sebisa mungkin harus utuh agar kelak anak-anaknya tidak menjadi korban. Lebih dari itu juga, pembaca akan terinspirasi bagaimana perjuangan Lisa yang awalnya tidak bisa memasak apapun hingga menjadi bisa memasak dengan baik dan menjadi chef yang masakannya disukai banyak orang.

gambar diambil dari sini

(22-Dimuat di Indoleader.com 8 Maret 2014)

**Ingin memesan buku ini? Pilih salah satu dari dua cara di bawah ini: 1. Klik Link ini: Buku First Time in Beijing 2. Ke Toko Buku Hamdalah wa http://bit.ly/6285748951147 gabung juga di grup di http://bit.ly/TokoBukuHamdalahWhatsApp

2 respons untuk ‘First Time in Beijing

  1. Hanifah Dien 11 Maret 2014 / 12:13

    Dari ulasan ceritamu kayanya bukunya cukup menarik ya~
    Tapi masih ragu nih buat beli.
    Dibanding buku STPC bukune gimana?

    Suka

    • Muhammad Rasyid Ridho 11 Maret 2014 / 18:32

      menurut saya novel ini bagus, saya suka karya mba riawani elyta. Ini STPC bukune mba hanifah hehe

      Suka

Silakan Tinggalkan Jejak