Diet Islami

Cara Islam Mengatasi Kegemukan

Judul                            : Diet Islami

sumber: proumedia.co.id/daftar-judul-kelompok-pro-u-media/
sumber: proumedia.co.id/daftar-judul-kelompok-pro-u-media/

Penulis                          : Yuga Pramita

Penerbit                       : Pro-U Media

Editor                           : Hoeny Liviando

Tahun Terbit                : Cetakan I, 2014

Jumlah Halaman          : 192 halaman

ISBN                           :  978-602-7820-20-3

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pegiat di Bondowoso Writing Community, Pustakawan Pendiri Klub Pecinta Buku Booklicious

Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa kegemukan telah menjadi epidemi dunia. Situasi tersebut tentunya sangat penting untuk diwaspadai. Selain karena mengganggu estetika, sejak 18 Juni 2013, Asosiasi Medis Amerika Serikat mendeklarasikan obesitas menjadi salah salah satu penyakit yang sering mengakibatkan kematian (halaman 5).

Banyak penderita obesitas yang kemudian pun menderita penyakit-penyakit yang mengancam kehidupan, seperti  diabetes tipe dua, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, penyakit kandung kemih, kanker gastrointestinal dan kanker yang sensitif terhadap perubahan hormon.

Karena berbahayanya obesitas, maka banyak cara yang dilakukan oleh penderita obesitas agar memiliki berat badan yang ideal. Seperti diet nasi, makan sehari hanya sekali, olahraga, memakai obat, bahkan ada yang melakukan operasi.

Namun, ternyata dengan melakukan terapi medik saja tidak cukup, seperti jika Snyderman (1992) menyatakan, “Terapi medik saja tanpa disertai agama (berdoa dan berdzikir), tidaklah lengkap. Sebaliknya, agama saja tanpa disertai terapi medik, tidak akan efektif.” Bahkan WHO pun memasukkan spiritual ke dalam komponen yang mesti dimiliki orang sehat. Jika dulunya hanya Bio-Psiko-Sosial (BPS), kemudian menjadi Bio-Psiko-Sosial-Spritual (BPSS) (halaman 8).

Buku yang berjudul Diet Islami karya Yuga Pramita ini menyebutkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Islam mengatur segala kehidupan manusia di dunia, termasuk di dalamnya kesehatan, guna selamat di dunia juga akhirat. Berkaitan dengan itu, maka  kegemukan atau obesitas pun sebenarnya telah lama diperhatikan oleh Islam.

Yuga Pramita menjabarkan diet islami itu dengan mengatur pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi sesuai angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan, seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air (halaman 74). Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Saw. “Takarlah makanan kalian, maka kalian akan diberkahi (HR. Bukhari dan Muslim).”
Dalam buku ini penulis juga menyebutkan lima jurus pamungkas diet islami. Pertama adalah puasa. Selain memiliki banyak keutamaan untuk keselamatan di akhirat kelak, puasa juga menyehatkan tubuh. Suharyati D. Kartono membuktikan dengan penelitiaannya di Poliklinik Geriatri RSCM, Jakarta. Respondennya adalah yang laki-laki dan perempuan yang berumur lebih dari 60 tahun, yang melaksanakan puasa Ramadhan. Disamping memantau pola konsumsi, penelitiannya juga melihat perubahan indeks masa tubuh (IMT). Diketahui terjadi penurunan rata-rata berat badan dan IMT setelah 2 pekan berpuasa (halaman 148). Jika belum Ramadhan, bisa berpuasa Sunnah, seperti senin-kamis, puasa ayyamul bidh (pertengahan bulan), puasa daud, dan sebagainya.

Kedua, olahraga dan aktivitas fisik lainnya. Qibin Qi, Ph. D, dari Department of Nutrition, Harvard of School of Public Health di Boston, melakukan riset yang mengikutsertakan 7.740 wanita dan 4.564 pria. Hasilnya, berjalan kaki 1 jam setiap hari mampu mengurangi separuh pengaruh gen pemicu obesitas (halaman 149). Ada banyak macam olahraga, ada 3 yang Rasulullah Saw anjurkan, Gulat, Atletik (lari), dan renang.

Ketiga, tidur yang teratur. Hal ini bermaksud, mengerem kebiasaan begadang, atau malas-malasan mendegkur seharian (halaman 160). Hal ini sangat berpengaruh kepada tubuh manusia. Keempat adalah memilih teman yang baik. Maksudnya, teman yang mau mengingatkan anda ketika salah, lelah dan putus asa. Termasuk, ketika mengingatkan ketika semangat diet mulai luntur (halaman 161).

Terakhir, merajinkan hubungan suami istri jika sudah menikah. Selain mendatangkan pahala, hubungan suami istri bisa dijadikan alternatif untuk menurunkan berat badan. Hal ini terbukti dengan apa yang pernah dilakukan oleh Pauline Potter (47). Dia pernah menyabet gelar wanita terberat di dunia. Namun, karena setiap hari dia melakukan hubungan suami istri. Akhirnya, gumpalan lemak di tubuhnya mengikis, hilang sedikit demi sedikit (halaman 161).

Selain itu, diet islami itu harus menjadikan melaksanakan perintah Allah, serta mengikuti Sunnah Rasulullah Saw, sebagai focus perhatiannya (halaman 77). Juga memakan makanan yang halal, thayib (baik serta sesuai dengan pengetahuan kekinian), haniaan (enak/ nikmat/ lezat) dan mariian (berkhasiat). Akhirnya, tak pelak jika buku ini dijadikan referensi bagi pembaca, utamanya yang bermasalah dengan kesehatan dan kegemukan. Selamat membaca!

dok pribadi
dok pribadi

*dimuat di Kabar Madura 11 November 2015.

*diikutkan Islamic Reading Challenge 2015  http://yukmembacabukuislami.blogspot.co.id/2014/12/islamic-reading-challenge-isrc-2015.html