BLOGTOUR & GIVEAWAY Merindu Cahaya de Amstel

 

cover Merindu Cahaya de AmstelJudul                            : Merindu Cahaya De Amstel

Penulis                          : Arumi E

Editor                           : Donna Widjajanto

Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit                : Cetakan I, September 2015

Jumlah Halaman          : 272 halaman

ISBN                           :  978-602-03-2010-6

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pegiat di Bondowoso Writing Community

“Manusia sering salah dan khilaf. Tapi, dari kesalahan itu kita belajar memperbaiki diri.” (hlm. 53)

Belanda adalah negeri  yang bebas, asal tidak mengganggu ketenangan orang lain, apa pun boleh dilakukan. Misal dalam berpakaian, berpakian sopan, setengah telanjang, berbusana muslimah dengan baju kurung dan jilbab panjang, bahkan telanjang pun dibolehkan dan hal ini benar-benar ada. Ya, syaratnya hanya tidak membuat ke  kekacauan dan tidak merugikan orang lain.

Nicolaas Van Dijk adalah seorang mahasiswa yang mandiri. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dia menjadi seorang fotografer untuk sebuah majalah ternama di Belanda. Selain itu dia menyukai street fotography, sehingga dia seringkali berkeliling Amsterdam untuk mencari objek yang menarik di jalanan yang dia lewati.

Suatu ketika dia hendak mencari objek menarik di Museumplein, alun-alun Kota Amsterdam. Nico memotret suasana sekitar Museumplein. Ketika memotret tulisan “I Amsterdam”, seorang gadis mengenakan kerudung panjang, gaun panjang dan lebar dan kemeja berlengan panjang sedang membaca buku tertangkap kameranya. Anehnya, foto gadis tersebut menguarkan cahaya dari sekeliling tubuhnya. Hal tersebut membuat Nico penasaran.

Lain waktu Nico mengunjungi Museumplein lagi. Dia sengaja untuk mencari wanita bercahaya yang tertangkap kameranya. Dia menemukannya. Mereka pun berkenalan. Wanita bercahaya itu asal Belanda juga. Namun, namanya tidak Belanda, Khadijah. Selain itu ada keanehan dari Khadijah, dia tidak mau berdekatan dengan Nico, dia sangat berhati-hati, sangat menjaga diri, bahkan ditraktir makan saja dia tidak mau. Alasannya, hal tersebut dilarang oleh agamanya (halaman 19).

Nico lahir dan besar tanpa bersentuhan dengan kehidupan religi. Dia tidak pula tumbuh dengan kasih sayang seorang Ibu, karena ibunya cerai dengan ayahnya. Alasan ibunya sangat tidak masuk akal baginya, setelah menikah dan mempunyai anak, ibunya baru tahu bahwa menikah dengan orang berbeda agama itu dilarang. Karena hal tersebut, akhirnya kedua orangtuanya bercerai dan ibunya meninggalkan Nico bersama ayahnya.

Hal ini membuat Nico membenci ibunya dan agama ibunya, karena memiliki aturan yang tidak logis. Namun, setelah bertemu Khadijah, Nico menjadi penasaran dengan agama ibunya, Islam. Ditambah lagi, dia mendengar kabar saudara sepupu Khadijah ada juga yang baru memeluk Islam. Dia semakin penasaran, mengapa orang-orang mau hidup dengan agama yang penuh dengan aturan. Apakah Nico akan menemukan secercah cahaya, yang tidak hanya untuk kebutuhan fotografinya, tetapi juga untuk menerangi kehidupannya? Alangkah baiknya jika Kamu membaca langsung novel ini.

Novel karya Mba Arumi E ini tidak hanya menampilkan kisah roman picisan, tetapi berisi dan penuh makna, dengan cara yang lugas, cerdas, lembut dan tanpa menggurui. Karenanya, novel 272 halaman ini sangat direkomendasikan untuk Kamu baca, karena tidak hanya menghibur, tetapi insya Allah juga menginspirasi hidupmu untuk terus berjalan di atas kebaikan. Semoga!

“Karena manusia memang diciptakan beragam. Tuhan bilang supaya kita saling mengenal. Manusia memang tidak akan bisa seragam, punya cara hidup dan keyakinan pilihan sendiri. Yang harus kita lakukan adalah saling menghargai pilihan masing-masing.” (hlm 237)

Penasaran? Mau dapetin novel ini dengan gratis? Ikut giveawaynya ya! 🙂

Coming Soon: Blogtour & Giveaway Merindu Cahaya de Amstel

Yang ingin memiliki kesempatan untuk dapatkan buku keren ini secara gratis, simak-simak persyaratannya baik-baik ya!

  1. Memiliki alamat (rumah) di Indonesia. Nah, WNI yang domisili lagi di luar negeri boleh ikut kok, asal ada alamat di Indonesia.
  2.  Follow twitter @muhrasyidridho dan @rumieko
  3. Follow blog ini, bisa via email, wordpress atau bloglovin.
  4. Sebarkan link Giveaway ini di semua media sosialmu. Khusus di twitter, mention @muhrasyidridho dan @rumieko hashtag #MerinduCahayaDeAmstel
  5. Jawab pertanyaan di kolom komentar dengan nama, twitter dan kota tinggal, cukup sekali saja. Pertanyaannya adalaah: Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?
  6. Setelah selesai menjawab, segera tweet, “Saya sudah ikutan #GAMerinduCahayaDeAmstel. Ayo yang lain ikutan! Dengan mention @rumieko dan @muhrasyidridho”

Giveaway ini diadakan mulai tanggal 2 November – 7 November 2015 jam 12 malam  (cukup lama kan?) Nanti pemenang akan dipilih dari jawabannya ya, jadi jawablah sesuai prosedur, sebaik mungkin (unik, lain daripada yang lain), jangan asal dan jangan lupa berdoa 🙂

35 respons untuk ‘BLOGTOUR & GIVEAWAY Merindu Cahaya de Amstel

  1. dewiiayuningsih 2 November 2015 / 01:19

    Nama : Dewi ayu ningsih
    Twitter : @DewiiaeyuN
    Kota : Kota tengah, Riau.

    Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas dipikiranmu?

    Kalau mendengar kata cahaya, yang saya pikirkan ya sumber cahaya kita yang perkasa ini, yaitu Matahari .Matahari itu pemberian yang maha kuasa yang sangat sangat harus kita syukuri .cahaya yang gak kenal lelah menyinari dunia.kalau gak ada cahaya matahari ya udah pasti semuanya akan suram.

    Suka

  2. kikimollys 2 November 2015 / 02:20

    Nama: Kiki Suarni
    Twitter: @Kimol12
    Kota: Batubara-Sumatera Utara

    Jawaban:
    Yang terlintas di pikiranku saat mendengar kata cahaya adalah terang,bersinar dan bermanfaat. Jika di gambarkan cahaya bagiku adalah:
    1. Matahari yang selalu menerangi bumi.
    2. Malaikat karena tercipta dari cahaya.
    3. Orang tuaku, terutama Ibu yang selalu memberikan kasih sayangnya di hidupku.
    4. Yang terakhir adalah cahaya dari segala cahaya yaitu Allah SWT.

    Terima Kasih.

    Suka

  3. Bintang P A 2 November 2015 / 04:21

    Nama : Bintang Permata Alam
    Twitter : @bintang_ach
    Kota : Ngawi, Jawa Timur

    Yang terlintas di pikiranku saat mendengar kata ‘cahaya’ yaitu…. jujur yak.
    Keadaan di ruang angkasa, terus di situ muncul kayak sekelebat cahaya seperti komet gitu. Itu yang tergambar di pikiranku.

    Suka

  4. Fira 2 November 2015 / 07:30

    Nama : Fitra Aulianty
    Twitter : @fira_yoopies
    Kota : Pekanbaru, Riau

    Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?

    Sesuatu yang terang, menyilaukan tapi terlihat menarik terutama jika dilihat saat gelap.

    Suka

  5. Fira 2 November 2015 / 07:37

    Nama : Fitra Aulianty
    Twitter : @fira_yoopies
    Kota : Pekanbaru, Riau

    Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?

    Sesuatu yang terang, menyilaukan, terlihat menarik terutama saat gelap.

    Suka

  6. nurlis 2 November 2015 / 08:57

    Nama=Nurlis
    Twitter=@talaonurlis1
    Tempat Tinggal=Sumatera barat

    saat mendengar kata cahaya ,yang terlintas dipikirkan aku adalah kebutuhan,betapa aku butuh cahaya rahmat dan cahaya keberkahan dari Allah SWT,aku butuh siraman cahaya do’a dan curahan cahaya kasih sayang orang tuaku dan aku membutuhkan cahaya harapan agar aku kuat dan siap melewati pase-pase kehidupanku…cahaya adalah kebutuhan kehidupan.

    Disukai oleh 1 orang

  7. Eni Lestari 2 November 2015 / 10:18

    Nama: Eni Lestari
    Twitter: @dust_pain
    Kota: Malang

    yang terlintas di pikiranku waktu dengar kata cahaya adalah sesuatu yang gemerlap, terang, dan menyilaukan. cahaya baru ada maknanya ketika berada dalam kegelapan. tanpa kegelapan, cahaya akan kehilangan intensitasnya. menurutku sesuatu bisa disebut cahaya ketika dia adalah kebalikan dari kegelapan yang pekat 🙂

    Suka

  8. Diki Siswanto 2 November 2015 / 10:46

    Nama: Diki Siswanto
    Twitter: @diki_twips
    Kota: Masamba

    Kalau mendengar kata ‘cahaya’ yang langsung terlintas di pikiranku adalah pelajaran fisika. Hehehe, agak aneh ya. Apa hubungannya coba cahaya sama fisika?.

    Oke, saya jelasin ya, tapi ini lebih ke pengalaman saya sih. Gini, beberapa minggu yang lalu, pas pelajaran fisika materinya itu tentang cahaya.

    Nah, waktu itu ibu guru nanya gini : “Cahaya termasuk gelombang apa, anak anak?”.
    Serentak temen2 sekelas jawab: “Gelombang elektromagnetik, bu!”.

    Terus pertanyaan selanjutnya kembali diajukan sama ibu guru.
    “ada yang tau, siapa penemu lampu?”
    Nah, temen2 ku pada nyerah tuh.
    Lalu, saya dengan pedenya menjawab:
    “James Watt, bu. watt Itu satuan listik, kan?. Jadi, lampu itu butuh listrik, pas deh nama penemunya pasti James Watt”

    Sontak temen2ku pada ketawa. entah ketawa karena lucu atau saya jawabnya yang ngaco. huhuhu itulah salah satu kejadian yang paling berkesan akibat ke-sotoy-an ku. hihihi maaf ya kak, malah curhat jadinya 😀

    Suka

  9. Nova Indah Putri Lbs (@n0v4ip) 2 November 2015 / 17:11

    Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Twitter : @n0v4ip
    Domisili : Medan

    Yang terlintas dipikiran saya saat mendengar kata cahaya adalah listrik dan lampu. karena lampu merupakansumber penerangan dan sumber cahaya dan tanpa adanya listrik, lampu tidak akan bisa menyala.

    Terima Kasih ^^

    Suka

  10. beniana 3 November 2015 / 03:48

    Beniana
    DuniaAna_00
    Palembang

    Cahaya itu sumber kehidupan, dengan adanya cahaya aku merasa lebih hidup. Jujur, aku takut kalau gelap apalagi mati lampu. Aku merasa tidak bisa apa-apa. Kurasa bukan hanya aku saja, tapi semua mahluk hidup juga butuh cahaya.

    Suka

  11. Naning Pratiwi 3 November 2015 / 06:49

    Naning Pratiwi
    @chelseas_lovers
    Tulungagung

    Cahaya itu, yang menerangi dalam gelap gulita. Entah itu penerangan batin seperti iman untuk hati maupun penerangan fisik seperti matahari untuk dunia.

    Suka

  12. eyis yis 4 November 2015 / 00:37

    Nama: Eris Andriyani
    Twitter: @RizAnNie88
    Kota: Batu Jawa Timur
    Pertanyaannya : Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?
    Jawaban:

    Cahaya adalah sesuatu yang membuat kita terbebas dari kegelapan yang pekat. Seperti matahari yang merupakan sumber cahaya terbesar didunia ini, yang akan selalu dibutuhkan sampai kapanpun.
    Apa jadinya dunia ini tanpa adanya cahaya?
    Lalu bagaimana cara mahluk hidup menjalani aktifitasnya tanpa adanya cahaya?
    Pastinya terasa gelap, berjalan tanpa arah, tanpa penerang, buta arah, tersesat, dan terombang ambing dalam kehampaan ketidakpastian yang kosong.
    Jangankan sumber cahaya dalam jumlah yang besar, setitik cahaya bisa menuntun kita menuju arah yang benar, membawa kita menemukan sebuah kebahagiaan.

    Tidak ada cahaya seterang dan seagung cahaya petunjung dari Tuhan.
    Tidak ada cahaya seindah cahaya kasih sayang tulus dari seseorang yang mempu menyinari kehampaan dan kegelapan hati seseorang.
    Dan tidak ada cahaya yang redup dari jiwa yang selalu bersyukur.

    “I’m stuck in the dark but you’re my flashlight”-Jessie J
    “Let my love be the light that guides you home”-Christina Perry

    –Terima kasih–

    Suka

  13. rinspiration95 4 November 2015 / 00:47

    Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta
    Karangasem, Bali

    Kalau dengar kata cahaya yang terbayang olehku adalah pencerahan. Pencerahan ini mungkin bagi mereka yang selama ini merasa sedang dalam kegelapan, sedang berada di jalan yang salah dan tidak seharusnya. Cahaya adalah penuntun menuju sesuatu yang lebih baik. Mungkin selama ini dibutakan oleh sesuatu yang bersifat duniawi sehingga merasa harus ada perubahan. Dengan adanya cahaya, tidak hanya bisa menjadi penuntun dan penerang tetapi juga menghangatkan hati yang dingin 🙂

    Suka

  14. mas rozak 4 November 2015 / 02:35

    sepertinya menarik sekali novelnya menemukan cahaya ya gara – gara kamera salah bidik.
    mantap.

    kalo saya endengar kata cahaya maka saya inget teen saya waktu SD namanya cahya.
    kalo saya ceritakan ga cukup kayanya halaman ini 😀

    Suka

  15. Ve Dallas 4 November 2015 / 02:39

    Nama : Vena Dwi Masfiyah
    Twitter : @venaquict
    Kota Tinggal : Tulungagung, Jawa Timur
    Jawaban : Sesuatu yang terang berwarna putih di dalam kegelapan. Yang membuat tempat gelap itu menjadi terang 🙂

    Suka

  16. Matris 4 November 2015 / 04:41

    Nama : Matris
    Twitter : @mamawilda
    Kota : SORONG, PAPUA BARAT

    Dengar kata cahaya yang terlintas malah cahaya kamera. Meski tak doyan selfie tapi fenomena selfie belakangan ini tiba tiba saja membuat saya memikirkan hal tersebut. Belum jika digabung dengan ilmu fotografi, kan ilmu tentang efek cahaya sangat membantu tuh. Hehehe..
    Dulu jaman masih pake kamera yang pake film itu kan blitznya terang banget. Cahaya ini juga yang membuat saya kepikiran tadi. Ah, sekarang sih sudah canggih. Tak perlu ribet macam dulu yang mana cahaya dari blitz kamera membuat mata kita tertutup di hasil fotonya.
    Jadi bersyukurlah dengan penemuan-penemuan hebat sekarang ini. 🙂

    Suka

  17. tia setiawati 4 November 2015 / 14:34

    Nama : Tia Setiawati
    Akun twitter : tyataya
    Alamat : Bandung, Jawa Barat

    Apa yang kamu pikirkan bila mendengar kata cahaya?

    Cahaya adalah sesuatu yang bisa kita lihat saat gelap, yang tidak bisa kita sentuh namun menjadi sesuatu yang kita butuhkan, seperti halnya bumi yang membutuhkan cahaya akupun membutuhkan cahaya dalam hidup. dan bagiku, Ibuku adalah cahaya, ayahku adalah cahaya, sahabat-sahabatku adalah cahaya, mereka menjadi sumber cahaya yang bisa mengantarkanku pada cahaya-NYA.

    Suka

  18. Petrichor (@tyataya) 4 November 2015 / 14:37

    Nama : Tia Setiawati
    Akun twitter : tyataya
    Alamat : Bandung, Jawa Barat

    Apa yang kamu pikirkan bila mendengar kata cahaya?

    Cahaya adalah sesuatu yang bisa kita lihat saat gelap, yang tidak bisa kita sentuh namun menjadi sesuatu yang kita butuhkan, seperti halnya bumi yang membutuhkan cahaya akupun membutuhkan cahaya dalam hidup. dan bagiku, Ibuku adalah cahaya, ayahku adalah cahaya, sahabat-sahabatku adalah cahaya, mereka menjadi sumber cahaya yang bisa mengantarkanku pada cahaya-NYA.

    Suka

  19. Mukhammad Maimun R. (@MukhammadMaimun) 4 November 2015 / 15:24

    Nama : Mukhammad Maimun Ridlo
    Akun : @MukhammadMaimun
    Alamat : Sleman, DIY

    Apa yang kamu pikirkan bila mendengar kata cahaya?

    Cahaya. Ingat kata itu aku jadi keinget sahabatku waktu kuliah D II. Cahaya. Anaknya cantik. Dan pemenang salah satu kakang mbekayu (di Jakarta sekelas Abang None).

    Tapi, yah dia hanya jadi cahaya matahari buatku. Nerangin jalanku, ngasih kehangatan jiwa buat semangat kuliah tapi tak mungkin kuraih karena panasnya menyengatku. Aku hanya bisa memandangnya dengan sembunyi-sembunyi dari balik pohon atau dengan kacamata pelindung (topeng) tanpa bisa ku pegang atau ku raih. Bahkan memandangnya secara langsungpun aku tak berani.

    Tapi sekarang aku sudah menemukan cahayaku sendiri. Meski itu bukan cahaya yang kuingin raih saat kuliah dulu

    Suka

  20. tri yusuf ciduk 4 November 2015 / 16:43

    Tri Indah Permatasari
    @LiebeIs0503
    Palembang

    Saat aku mendengar kata cahaya, maka yang terpikirkan olehku adalah kegelapan. Karena aku sangat takut pada kegelapan. Aku sangat membutuhkan cahaya, meskipun itu hanya cahaya yang dihasilan oleh sebatang lilin kecil. Tapi itu sangat berarti bagiku. Karena cahaya menyadarkanku bahwa aku butuh teman dalam kegelapan, kesulitan, kesedihan, dan aku harus bisa bertahan meski dalam kegelapan. Sekelebat cahaya itu berarti pengharapan bagiku. Karena aku mengartikan cahaya sebagai pertanda bahwa aku masih memiliki kehidupan dan kesempatan.

    Suka

  21. E.M.F 4 November 2015 / 17:51

    Nama: Evita
    Twitter: @evitta_mf
    domisili: Jogja

    Q: Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?
    A: Ketika mendengar kata cahaya, rasanya saya ingin bersyukur pada Tuhan karena Dia memberi saya mata untuk melihat. Tanpa mata kita tidak mungkin tahu seperti apa itu cahaya. Kita tidak mungkin merasakan silau jika kita tidak memiliki mata untuk melihat. Tuhan begitu baik pada saya karena telah memberi dua mata yang lengkap untuk melihat, baik itu cahaya matahari, cahaya lampu, cahaya bintang, dan bahkan cahaya dari layar leptop sehingga saya bisa mengikuti giveaway ini…

    Suka

  22. afikayulia 5 November 2015 / 00:00

    Nama : Afika Yulia Sari
    Twitter : @afikayulia
    Kota Tinggal : Jakarta

    Yang terlintas dipikiranku adalah Matahari. Sebab matahari adalah sumber penerangan yang paling besar dimuka bumi. Sebab matahari adalah alasan aku untuk bangun pagi. Sebab matahari adalah alasan untuk memulai aktivitas yang baru.
    Cahayanya akan tergantikan pada esok hari, begitu seterusnya.

    Suka

  23. Sri Darmawati (@Eyiaz_AB) 5 November 2015 / 07:05

    Nama : Sri Darmawati
    Twitter : @Eyiaz_AB
    Kota : Mataram, Lombok

    Cahaya adalah setitik harapan yang memberi semangat dalam perjalanan hidup seseorang. Karena itu, ketika seseorang berada dalam pekat dan gulitanya persoalan hidup, kadang orang lain atau diri sendiri ‘kan berujar, “Di ujung lorong gelap, pasti akan ada setitik cahaya yang membawamu pada benderangnya matahari.” Bagi saya, itulah cahaya, identik dengan harapan dan penyemangat kehidupan. Cahaya menjadikan gelap dan harapan menjadi paket lengkap yang melekat satu sama lain. Harapan akan masa depan yang lebih baik, harapan akan kasih sayang Yang Maha Kuasa atas setiap ujian yang menimpa hidup manusia. Cahaya, mengeluarkan manusia dari pikiran gelap dan keputusasaan. Sebuah harapan, ya, harapan. Manakala harapan tiada lagi pada diri seseorang, maka putus asa menjadi kawan keseharian. Cahaya adalah setitik harapan yang memberi semangat dalam perjalanan hidup seseorang. Karena itu, ketika seseorang berada dalam pekat dan gulitanya persoalan hidup, kadang orang lain atau diri sendiri ‘kan berujar, “Di ujung lorong gelap, pasti akan ada setitik cahaya yang membawamu pada benderangnya matahari.” Bagi saya, itulah cahaya, identik dengan harapan dan penyemangat kehidupan. Cahaya menjadikan gelap dan harapan menjadi paket lengkap yang melekat satu sama lain. Harapan akan masa depan yang lebih baik, harapan akan kasih sayang Yang Maha Kuasa atas setiap ujian yang menimpa hidup manusia. Cahaya, mengeluarkan manusia dari pikiran gelap dan keputusasaan. Sebuah harapan, ya, harapan. Manakala harapan tiada lagi pada diri seseorang, maka putus asa menjadi kawan keseharian.

    Suka

  24. Pramestya Ambangsari 6 November 2015 / 01:42

    Nama: pramestya
    Twitter: @p_ambangsari
    Domisili: temanggung

    Dalam pikiranku cahaya itu sesuatu yang terang dan dapat menerangi, sesuatu yang dapat menuntun kita ke jalan yang benar, sesuatu yang dapat memberikan kita petunjuk. Kata cahaya juga menimbulkan bayangan rasa bahagia dalam pikiranku.
    Kemudian kata cahaya dalam pikiranku juga terlintas tentang, keadaan dimana seseorang mencapai gerbang keberhasilan, artinya dia sebentar lagi akan mendapat keberhasilan setelah sekian lama berjuang (dalam gelap).

    Suka

  25. Aulia 6 November 2015 / 03:25

    nama: Aulia
    twitter: @nunaalia
    kota tinggal: Serang

    Pertanyaan: Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?

    Jawaban:
    Cahaya itu Harapan. Ketika kita berada dalam kegelapan, lalu ada cahaya, walaupun setitik, itu akan memberikan kita harapan untuk dapat melihat sekitar.

    Disukai oleh 1 orang

  26. itsbluemoon 6 November 2015 / 04:33

    Nama: Hilma Yarisya
    Twitter: @HereYaris
    Kota: D.I. Yogyakarta

    Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas dipikiranmu?

    Sinar. Sinar sebagai penerang. Setelah baca review kakak aku mendefinisikan sinar penerang jalan. Seperti Nico yang kehilangan kepercayaannya membuat dia kehilangan arah. Maka dia butuh sinar untuk menerangi hatinya agar mau mempunyai kepercayaan. Kepercayaan yang membuatnya pulang dimana ia harus ditempatkan.

    Suka

  27. rarazaahra 6 November 2015 / 06:32

    Nama : Rinita
    Twitter : @Rinitaa_1976
    Kota Tinggal: Nganjuk

    Pertanyaannya adalaah: Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?

    Jawabanku :
    Kalau Mendengar kata cahaya aku teringat pada saat detik-detik terjadinya gerhana Matahari dan Bulan. Karena Matahari dan Bulan mampu mengeluarkan cahaya terang yang dapat menyilaukan mata, meskipun sebenarnya bulan mendapatkan cahaya dari bantuan sinar matahari..

    ‘Entah kenapa aku langsung mengingat benda langit itu, ketika mendengar kata Cahaya. Mungkin karena cahaya matahari mampu menyinari dunia, dan bulan mampu menerangi gelap gulitanya malam’

    Suka

  28. Faiz Istighfara 6 November 2015 / 11:55

    Nama : Faiz Istighfara
    Twitter : @istighfaraFaiz
    Kota tinggal : Sidoarjo, Jawa Timur

    Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?

    Sesuatu yang berkilauan, dan bercahaya, dan memancarkan sesuatu yang dapat ”menghipniotis” sekitarnya. Entah kenapa, saat mendengar kata itu, yang terlintas dipikiranku adalah sesosok teman yang selalu ku juluki bercahaya, secara diam-diam. Hehehe.

    Dia seorang gadis sederhana seusiaku, meskipun dari keluarga yang lumayan wahh. dengan sifat pendiam dan acuh. Merupakan salah seorang sahabat juga dari SMP. Meskipun memiliki sikap yang kadang menyebalkan dengan ketidak-acuhannya itu, namun anehnya dia selalu seperti memiliki magnet tersendiri yang membuat teman-teman perempuanku yang lain tertarik menjadikannya teman. terdengar aneh namun itulah kenyataannya. Dan membuatku yang biasanya berusaha keras menambah daftar teman iri kadang-kadang. *astaghfirullahaladzim.

    Suka

  29. Alya 7 November 2015 / 12:38

    Nama: Alya Nurfakhira Zahra
    Twitter: @alyanfz
    Kota tinggal: Cimahi Utara

    Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas dipikiranmu?

    Pertama, yang terlintas dipikiran saya adalah orang yang berwudhu. Ketika mereka selesai berwudhu atau memiliki wudhu, mereka akan terlihat lebih bercahaya. Kecantikan dari dalam.
    Kedua, Mekkah. Rumah Allah yang dapat memancarkan cahaya hingga ke luar angkasa dan membuat salah seorang astronot masuk islam karena hal tersebut.
    Ketiga, Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah penujuk jalan bagi umat manusia menuju jalan Allah yang penuh dengan cahaya. Isinya memiliki cahaya bagi mereka yang sedang dalam kesulitan (kegelapan)

    Suka

  30. ayuna 7 November 2015 / 12:43

    Nama: Kurnia Ayuningtyas
    twitter: @kurniayuu
    Kota : Malang

    Jawaban:
    Kalau dengar kata cahaya, yang terlintas dari dulu hingga sekarang itu pasti malaikat. Bukan dari cahayanya sih, tapi kecepatan cahaya yang katanya malaikat punya. Makanya malaikat bisa melakukan seluruh perintah Allah, ini sebenarnya alasan yang melekat dari kecil. Tapi justru itu yang bikin aku kembali mempertanyakannya sampai sekarang. Benar nggak-nya. Hehehe.
    Barangkali ini aja jawaban dariku. Bismillah, semoga bisa beruntung :D.

    Suka

  31. Amna Wahyuni 7 November 2015 / 13:38

    Nama: Amna Wahyuni
    twitter: @Amyun2
    kota: banda aceh

    Jawaban:

    Cahaya, identik dengan penerangan. bila penerang itu padam, maka tak ada yang mampu hidup didalamnya. dengan adanya cahaya, seluruh makhluk dapat hidup dengan tenang. bila saja malam datang, para makhluk juga memerlukan cahaya. jadi ibaratnya cahaya kebutuhan yang tak dapat dipisahkan dari makhluk hidup. siapa yang mampu hidup tanpa cahaya? bahkan dalam neraka pun ada penerangan melalui api,

    Suka

  32. agathavonilia 7 November 2015 / 16:35

    Nama : Agatha Vonilia Marcellina
    Akun twitter : @Agatha_AVM
    Kota : Jember
    Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/663031337817780227

    Kalau mendengar kata cahaya, apa yang terlintas di pikiranmu?

    Sunrise dan sunset, di mana matahari bersinar cerah pada saat sunrise dan memberikan cahaya bagi kehidupan manusia dan di mana matahari mulai kembali ke peraduannya pada saat sunset serta memberikan kesempatan bagi bulan dan bintang untuk menerangi malam dengan cahayanya. 🙂

    Suka

  33. Putri Pramaa (@PutriPramaa) 7 November 2015 / 23:33

    Nama: Putri Prama Ananta
    Twitter: @putripramaa
    Kota tinggal: Probolinggo
    Terang. Cerah. Pencerahan.
    Tiga kata itu yang terlintas di pikiranku. Kalau ada cahaya pasti terang sehingga kita bisa melihat…, membaca, karena tanpa cahaya, mata kita tidak bisa melihat apa pun. Jadi ingat perkataan, RA Kartini, “habis gelap terbitlah terang”, dia memotivasi setiap kita untuk lebih bersemangat menjalani kehidupan kita, bahwa tidak selamanya penderitaan akan bertahan. Dengan adanya cahaya berarti segala sesuatu akan menjadi lebih cerah, lebih enak dipandang, dan lebih membahagiakan. Nah, warna kuning identik dengan cahaya, dan kuning diartikan sebagai keceriaan. Oleh karena itu, dengan kata cahaya yang terlintas di pikiranku adalah cerah.
    Lalu yang terakhir, pencerahan. Setelah membaca review, otakku sedikit tercuci dengan amanat-amanat dari novel ini. Cahaya memiliki maksud sebagai ‘pencerahan’ untuk menjadi lebih baik lagi. Seperti sebuah lentera yang dibawa di tengah kegelapan, membuat kita tahu mana yang harus kita ambil. Dalam arti lain, cahaya adalah petunjuk.

    Suka

Silakan Tinggalkan Jejak